tag:blogger.com,1999:blog-90228150417346166262024-03-04T21:37:00.440-08:00De_AmArMyhttp://www.blogger.com/profile/00001241584349447960noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-9022815041734616626.post-45974823773513088312011-06-20T01:31:00.000-07:002011-06-20T01:33:21.686-07:00pEnYaKit AlbiNisMe<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6Mxh4r8D_jd1U8dnaHn3mRdn4Ddw8xCiEICHjhSO4QsVLUwXk5NSXWRhSjFyXT2DwaBZEUCzsoXHHRinjpxOhWKH4LExl9zssQ7D-ZtbolZ1Ut_RdGkCw4Cdem-VaECU6Ex-7LlvP32Ul/s1600/albino.jpg" imageanchor="1" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="202" width="146" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6Mxh4r8D_jd1U8dnaHn3mRdn4Ddw8xCiEICHjhSO4QsVLUwXk5NSXWRhSjFyXT2DwaBZEUCzsoXHHRinjpxOhWKH4LExl9zssQ7D-ZtbolZ1Ut_RdGkCw4Cdem-VaECU6Ex-7LlvP32Ul/s320/albino.jpg" /></a></div>Albino adalah penyakit kelainan bawaan dimana pigmen melanin tidak diproduksi atau hanya sedikit produksinya. Pigmen melanin berfungsi untuk menentukan warna kulit, rambut dan mata dan mencegah kulit dari kanker kulit dan melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Pigemn melanin juga memainkan peran dalam pengembangan saraf optik tertentu. Meskipun tidak ada obat untuk albino, orang dengan gangguan tersebut dapat mengambil langkah untuk memperbaiki penglihatan dan menghindari paparan sinar matahari yang terlalu banyak.<br />
<br />
Penyebab albino<br />
<br />
albino Albino disebabkan karena mutasi pada salah satu gen yang memberikan instruksi kode kimia untuk membuat salah satu dari beberapa protein yang terlibat dalam produksi pigmen melanin. Melanin dihasilkan oleh sel yang disebut melanosit, yang ditemukan pada kulit dan mata. Mutasi gen mungkin menyebabkan tidak ada produksi melanin pada semua atau penurunan yang signifikan dalam jumlah melanin. Albino terjadi katika seorang anak mewarisi gen yang mengalami mutasi dari kedua orang tuanya, jika hanya memiliki salah satu saja maka tidak akan terjadi albino.<br />
<br />
Dampak mutasi pada pengembangan mata<br />
<br />
Terlepas dari mutasi gen yang terjadi, gangguan penglihatan merupakan karakteristik umum dengan semua jenis albino. Kerusakan ini disebabkan oleh perkembangan jalur saraf dari mata ke otak yang tidak teratur dan dari perkembangan retina yang abnormal.<br />
<br />
Gejala dan tanda albino<br />
<br />
Gejala dan tanda albino tidak selalu jelas dalam rambut, kulit dan mata, namun dari sekilas kita dapat menilai bahwa seseorang menderita albino. Terlepas dari pengaruh penampilan albino, semua orang dengan albino memiliki pengalaman gangguan terhadap penglihatannya.<br />
<br />
Gejala dan tanda albino pada Kulit<br />
<br />
Warna kulit putih susu, dimana pigemntasi kulit dapat berkisar dari putih hingga hampir sama dengan orang tua atau saudara kandung tanpa albino.<br />
Bagi beberapa penderita albino pigemntasi kulit tidak berubah, namun bagi penderita albino yang lain pigmentasi kulit dapat berubah dimana terjadi produksi melanin mulai dari masa anak – anak dan remaja yang dapat meningkat hingga dewasa sehingga mengakibatkan perubahan kecil dalam pigmentasi.<br />
<br />
Karena pengaruh paparan sinar matahari, beberapa penderita albino dapat mengembangkan :<br />
<br />
Bintik – bintik<br />
Tahi lalat dengan atau tanpa pigmen<br />
Bintik – bintik besar (lentigines)<br />
<br />
Gejala dan tanda albino pada rambut<br />
<br />
Warna rambut dapat berkisar dari sangat putih hingga coklat. Orang-orang keturunan Afrika atau Asia yang mengalami albino mungkin memiliki warna rambut yang kuning, kemerahan atau coklat. Warna rambut juga bisa berubah mulai dari masa anak – anak hingga dewasa karena mulai terjadi produksi pigmen melanin.<br />
<br />
Gejala dan tanda albino pada warna mata<br />
<br />
Warna mata dapat berkisar dari biru yang ringan hingga coklat dan dapat berubah seiring dengan pertambahan usia. Kurangnya pigmen di bagian mata yang berwarna (iris) membuat mereka agak tembus. Ini berarti bahwa iris tidak dapat sepenuhnya memblokir cahaya yang masuk ke mata.<br />
<br />
Gejala dan tanda albino pada pandangan mata (visual)<br />
<br />
Tanda dan gejala albinisme terkait dengan fungsi mata meliputi:<br />
<br />
Pergerakan bola mata yang cepat dan spontan (nystagmus)<br />
Ketidakmampuan kedua mata untuk tetap diarahkan pada satu titik yang sama atau untuk bergerak serempak (strabismus)<br />
Rabun jauh dan rabun dekat yang ekstrim<br />
Mata tidak kuat terhadap cahaya (fotofobia)<br />
Astigmatisme<br />
<br />
diagnosa albino<br />
<br />
menegakkan diagnosa albino mencakup pemeriksaan fisik, penjelasan perubahan pigmentasi dan pemeriksaan menyeluruh kondisi mata. Sejarah pigmen mencakup perbandingan anak anda dengan anggota keluarga lainnya untuk menentukan apakah anak Anda lebih ringan. Dokter juga mungkin akan bertanya tentang setiap perubahan yang terjadi pada kulit rambut atau warna mata anak anda. Seorang dokter mata akan memeriksa kelainan pada fungsi pandangan berupa nystagmus, strabismus, fotofobia dan tanda – tanda kelainan retina.<br />
<br />
Pengobatan albino<br />
<br />
Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit albino karena penyakit ini disebabkan karena kelainan genetik. Pengobatan umumnya dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup penderita dan mencegah komplikasi dari albino.<br />
<br />
Komplikasi albino<br />
<br />
Komplikasi yang terjadi pada penderita albino antara lain :<br />
<br />
Resiko terkena kanker kulit kulit yang terbakar oleh sinar matahari. Paparan sinar matahari yang panjang dapat mengakibatkan kulit menjadi kasar dan tebal (pachiderma)<br />
Gangguan emosional, sosial dan stres. Penderita albino sering dikucilkan baik di dalam keluarga atau dalam lingkungan sosialnya karena di cap negatif karena adanya anggapan – anggapan atau mitos.ArMyhttp://www.blogger.com/profile/00001241584349447960noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9022815041734616626.post-33978659158785339342011-06-20T00:52:00.000-07:002011-06-20T00:52:04.453-07:00Bahaya Air Liur Kucing<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW0SMvwziglL1g_ubbu2IpOsAgXOqmG9flBxA8JZn98q6vsodvAbdOpW95F3hBpPa81rX6PbBnitfrRXKmO5iO01ZM7in_EOupD1zHxrYsqBDhIMByUD4G5VdPs32eeaRQL6NYzFwUxGBT/s1600/tabbybathinghimself.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW0SMvwziglL1g_ubbu2IpOsAgXOqmG9flBxA8JZn98q6vsodvAbdOpW95F3hBpPa81rX6PbBnitfrRXKmO5iO01ZM7in_EOupD1zHxrYsqBDhIMByUD4G5VdPs32eeaRQL6NYzFwUxGBT/s320/tabbybathinghimself.jpg" /></a></div><br />
<br />
KUCING dilihat sebagai binatang peliharaan yang manja dan sentiasa dibelai. Bagaimanapun kucing juga boleh menyebarkan kuman “Bartonella Henselae†(B.henselea) yang jika membabitkan komplikasi akan menyebabkan kematian.<br />
<br />
Dikenali sebagai cat-scratch disease (CSD) (penyakit cakaran kucing), ia penyakit jangkitan kuman yang boleh dipindahkan kepada manusia menerusi gigitan, cakaran dan pendedahan kepada air liur kucing. Ia dikesan sejak awal 1900.<br />
<br />
Kuman B.henselea selalunya berada dalam air liur kucing tanpa mengira jenis atau baka kucing. Kuman ini datang daripada kutu dan kucing bertindak sebagai ‘pembawa’. Kewujudan kuman ini dalam air liur kucing tidak membuatkan kucing itu sakit. Hampir kebanyakan kucing memiliki kuman ini dan anak kucing lebih terdedah kepada B.henselea berbanding kucing dewasa.<br />
<br />
B.henselae boleh ditemui di mana saja di dunia dan selalunya muncul ketika musim sejuk atau gugur di barat. Selain cakaran atau gigitan, pendedahan kepada air liur kucing juga boleh menyebabkan seseorang berhadapan dengan CSD jika berlaku luka.<br />
<br />
CSD tidak berjangkit dari seorang individu kepada individu lain kerana ia disebarkan menerusi cakaran atau gigitan kucing yang terdedah kepada B,henselea. Selalunya jika seseorang sudah berhadapan dengan CSD, dia akan imun kepadanya untuk sepanjang hayat.<br />
<br />
Secara umumnya kata Pakar Perubatan Am dan Respiratori Hospital Pusrawi Sdn Bhd, Dr Fazilah Ahmad, kebanyakan rakyat Malaysia tidak mendapatkan rawatan doktor jika terkena gigitan atau cakaran kucing. Keadaan ini berbeza jika dibandingkan dengan Amerika Syarikat. Di sana saban tahun 24,000 orang dilaporkan mendapatkan rawatan akibat gigitan atau cakaran kucing.<br />
<br />
Begitupun, tidak mendapatkan rawatan bukan masalah besar jika tidak timbul sebarang komplikasi. Apatah lagi CSD secara umumnya bersifat tidak bahaya dan boleh sembuh dengan sendirinya tanpa rawatan.<br />
<br />
Selepas dicakar atau digigit, lazimnya, luka atau bengkak pada bahagian yang terkena gigitan atau cakaran kadangkala berlaku serta merta. Tetapi ia boleh juga muncul antara tiga ke 10 hari. Kesannya merah, sakit dan bernanah. Jika keadaan serius rawatan diperlukan.<br />
<br />
“CSD perlukan rawatan jika berlaku bengkak, sakit dan bernanah. Jika berlaku komplikasi, mungkin membawa maut, apatah lagi jika yang terkena gigitan atau cakaran itu warga tua, kanak-kanak, pesakit HIV, barah, diabetes dan pesakit yang banyak mengambil steroid,†katanya.<br />
<br />
Dr Fazilah berkata, jika bengkak mula menjadi merah, membesar dan sangat sakit bila disentuh dan mengandungi nanah, rawatan perlu diberikan. Malah kadangkala pembedahan kecil diperlukan untuk mengeluarkan nanah.<br />
<br />
FAKTA<br />
GEJALA<br />
1) Demam<br />
2) Letih<br />
3) Sakit Kepala<br />
4) Hilang selera makan. Kurang lima peratus berhadapan dengan komplikasi yang teruk berikutan kekurangan daya imun tubuh.<br />
5) Bengkak yang sangat sakit dan tidak surut dalam tempoh yang lama.<br />
<br />
Golongan Berisiko<br />
1) Kanak-kanak<br />
2) Warga tua<br />
3) Pesakit barah<br />
4) Pesakit HIV<br />
5) Penghidap diabetes<br />
6) Pesakit yang mengambil steroid<br />
7) Mereka yang membela dan gemar membelai kucing.<br />
<br />
Diagnosa dan Rawatan<br />
Tiga jenis ujian untuk mendiagnos CSD<br />
a) Ujian kulit<br />
b) Ujian darah<br />
c) Ujian B.henselea (menggunakan cecair atau tisu dari kelenjar limfa yang bengkak)<br />
Secara umum ia bukan penyakit yang serius dan tidak memerlukan rawatan tetapi bagi pesakit yang berhadapan kelenjar limfa yang membengkak dan sangat sakit, antibiotik diberikan. Jika kelenjar bernanah, pembedahan kecil diperlukan untuk mengeluarkan nanah.<br />
<br />
Komplikasi CSD<br />
1) Jangkitan kuman pada kulit otak atau pada otak (meningitis dan encephalitis). Ia berlaku pada tiga hingga lima peratus pesakit yang dijangkiti.<br />
2) Radang pada retina mata<br />
<br />
Dapatkan rawatan jika;<br />
a) Cakaran atau gigitan tidak sembuh dalam tempoh dua ke tiga minggu<br />
b) Kawasan gigitan bertukar merah dan membesar dua hari atau lebih selepas ia terjadi<br />
c) Demam berpanjangan untuk beberapa hari selepas terkena cakaran atau gigitan<br />
d) Kelenjar limfa yang membengkak dan sakit lebih dari dua atau tiga minggu<br />
e) Sakit sendi atau tulang, sakit perut (muntah atau cirit-birit tetapi tidak demam<br />
f) Berasa sangat letih lebih dari dua atau tiga minggu<br />
<br />
Cegah CSD<br />
1) Walaupun bunyinya agak remeh tetapi setiap kali selepas memegang kucing anda perlu membasuh tangan.<br />
2) Hati-hati membelai kucing<br />
3) Mandikan dan bersihkan kucing bagi mengelak kutu<br />
4) Jangan leraikan kucing yang bergaduhArMyhttp://www.blogger.com/profile/00001241584349447960noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9022815041734616626.post-9357747751166152962011-06-20T00:42:00.000-07:002011-06-20T00:42:06.058-07:00ManFaat sHoLat tAhajjUd bAgi keSehAtaNSebuah penelitian ilmiah membuktikan, shalat tahajjud membebaskan seseorang dari pelbagai penyakit. Berbahagialah Anda yang rajin shalat tahajjud. Di satu sisi pundi-pundi pahala Anda kian bertambah, di sisi lain, Anda pun bisa memetik keuntungan jasmaniah. Insya Allah, Anda bakal terhindar dari pelbagai penyakit . Itu bukan ungkapan teoritis semata, melainkan sudah diuji dan dibuktikan melalui penelitian ilmiah. Penelitinya dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Mohammad Sholeh, dalam usahanya meraih gelar doktor. Sholeh melakukan penelitian terhadap para siswa SMU Lukmanul Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya yang secara rutin memang menunaikan shalat tahajjud.<br />
Ketenangan<br />
Shalat tahajjud yang dilakukan di penghujung malam yang sunyi, kata Sholeh, bisa mendatangkan Ketenangan. Sementara ketenangan itu sendiri terbukti mampu meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan meningkatkan usia harapan hidup. Sebaliknya, bentuk-bentuk tekanan mental seperti Stres maupun Depresi membuat seseorang rentan terhadap berbagai penyakit, infeksi dan mempercepat perkembangan sel kanker serta meningkatkan metastasis (penyebaran sel kanker). Tekanan mental itu sendiri terjadi akibat gangguan irama sirkadian (siklus bioritmik manusia) yang ditandai dengan peningkatan Hormon Kortisol. Perlu diketahui, Hormon Kortisol ini biasa dipakai sebagai tolok ukur untuk mengetahui kondisi seseorang apakah jiwanya tengah terserang stres, depresi atau tidak. Untungnya, kata Sholeh, Stres Bisa Dikelola. Dan pengelolaan itu bisa dilakukan dengan cara edukatif atau dengan cara Teknis Relaksasi atau Perenungan/Tafakur dan umpan balik hayati (bio feed back). “Nah, shalat tahajjud mengandung aspek meditasi dan relaksasi sehingga dapat digunakan sebagai coping mechanism atau pereda stres yang akan meningkatkan ketahanan tubuh seseorang secara natural”, jelas Sholeh dalam disertasinya berjudul Pengaruh Shalat Tahajjud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik.<br />
Tahajjud harus secara Ikhlas & Kontinyu<br />
Namun pada saat yang sama, shalat tahajjud pun Bisa Mendatangkan Stres, terutama bila Tidak Dilaksanakan Secara Ikhlas dan Kontinyu. “Jika tidak dilaksanakan dengan ikhlas, bakal terjadi kegagalan dalam menjaga homeostasis atau daya adaptasi terhadap perubahan pola irama pertumbuhan sel yang normal, tetapi jika dijalankan dengan ikhlas dan kontinyu akan sebaliknya”, katanya kepada Republika. Dengan begitu, keikhlasan dalam menjalankan shalat tahajjud menjadi sangat penting. Selama ini banyak kiai, dan intelektual berpendapat bahwa ikhlas adalah persoalan mental-psikis. Artinya, hanya Allah swt yang mengetahui dan mustahil dapat dibuktikan secara ilmiah. Namun lewat penelitiannya, Sholeh berpendapat lain. Ia yakin, secara medis, ikhlas yang dipandang sebagai sesuatu yang misteri itu bisa dibuktikan secara kuantitatif melalui indikator sekresi hormon kortisol. “Keikhlasan Anda dalam shalat tahajjud dapat dimonitor lewat irama sirkadian, terutama pada sekresi hormon kortisolnya”, kata pria yang meraih gelar doktor pada bidang psikoneoroimunologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini. Dijelaskan Sholeh, jika ada seseorang yang merasakan sakit setelah menjalankan shalat tahajjud, besar kemungkinan itu berkaitan dengan niat yang tidak ikhlas, sehingga gagal terhadap perubahan irama sirkadian tersebut. Gangguan adaptasi itu tercermin pada sekresi kortisol dalam serum darah yang seharusnya menurun pada malam hari. Apabila sekresi kortisol tetap tinggi, maka produksi respon imunologik akan menurun sehingga berakibat munculnya gangguan kesehatan pada tubuh seseorang. Sedangkan sekresi kortisol menurun, maka indikasinya adalah terjadinyaproduksi respon imunologik yang meningkat pada tubuh seseorang. Niat yang tidak ikhlas, kata Sholeh, akan menimbulkan Kekecewaan, Persepsi Negatif, dan Rasa Tertekan. Perasaan negatif dan tertekan itu menjadikan seseorang rentan terhadap serangan stres. Dalam kondisi stres yang berkepanjangan yang ditandai dengan tingginya sekresi kortisol, maka hormon kortisol itu akan bertindak sebagai imunosupresif yang menekan proliferasi limfosit yang akan mengakibatkan imunoglobulin tidak terinduksi. Karena imunoglobulin tidak terinduksi maka sistem daya tahan tubuh akan menurun sehingga rentan terkena infeksi dan kanker. Kanker, seperti diketahui, adalah pertumbuhan sel yang tidak normal. “Nah, kalau melaksanakan shalat tahajjud dengan ikhlas dan kontinyu akan dapat merangsang pertumbuhan sel secara normal sehingga membebaskan pengamal shalat tahajjud dari berbagai penyakit dan kanker (tumor ganas),” kata alumni Pesantren Lirboyo Kediri Jatim ini. Menurutnya, shalat tahajjud yang dijalankan dengan tepat, kontinyu, khusuk, dan ikhlas dapat menimbulkan persepsi dan motivasi positif sehingga menumbuhkan coping mechanism yang efektif. Sholeh menjelaskan, respon emosional yang positif atau coping mechanism dari pengaruh shalat tahajjud ini berjalan mengalir dalam tubuh dan diterima oleh batang otak. Setelah diformat dengan bahasa otak, kemudian ditrasmisikan ke salah satu bagian otak besar yakni Talamus. Kemudian, Talamus menghubungi Hipokampus (pusat memori yang vital untuk mengkoordinasikan segala hal yang diserap indera) untuk mensekresi GABA yang bertugas sebagai pengontrol respon emosi, dan menghambat Acetylcholine, serotonis dan neurotransmiter yang lain yang memproduksi sekresi kortisol. Selain itu, Talamus juga mengontak prefrontal kiri-kanan dengan mensekresi dopanin dan menghambat sekresi seretonin dan norepinefrin. Setelah terjadi kontak timbal balik antara Talamus-Hipokampus-Amigdala-Prefrontal kiri-kanan, maka Talamus mengontak ke Hipotalamus untuk mengendalikan sekresi kortisol.ArMyhttp://www.blogger.com/profile/00001241584349447960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9022815041734616626.post-1502441678308999712011-06-20T00:36:00.000-07:002011-06-20T00:36:59.554-07:00HiRud0 mEdiciNaliSTerapi alternatif dengan Lintah (Hirudo Medicinalis) telah digunakan sejak abad ke 18, di zaman modern ini banyak hal yang dianjurkan oleh para ahli dalam soal makanan maupun perawatan tubuh untuk memakai bahan alami dari alam.tidak terkecuali dalam bidang pengobatan, Kembali ke alam dengan terapi lintah,metode purba,manfaat hirudin asli dari alam sebagai antikogulan pada kardiovaskular.<br />
<br />
<br />
Terapi hirudo Medicinalis leech dan Herbal yang kami lakukan sejak tahun 2000 untuk pengobatan berbagai penyakit seperti Kelenjar Getah Bening, Tyroid, Kanker Payudara, Migrain, Jantung Koroner, Saraf terjepit, Diabetes kering maupun basah. Telah banyak pasien yang disembuhkan melalui metode terapi ini, proses penyembuhannya dapat dirasakan hari demi hari dan sangat cepat. Hingga saat ini tidak ditemukan adanya efek samping sebagai akibat terapi hirudo medicinalis leech.<br />
<br />
DIABETES MELITUS<br />
<br />
Setiap tahun lebih dari tiga juta orang di seluruh dunia meninggal sebagai akibat dari komplikasi Diabetes Mellitus atau dengan kata lain terjadi satu kematian setiap tiga detik. Diet serta olahraga yang teratur dapat mengurani secara drastis kemungkinan seseorang dengan toleransi glukosa terganggu karena diabetes. Terapi efektif bisa dilakukan dengan lintah, untuk mengobati Diabetes Mellitus (kering) lintah-lintah tersebut ditempelkan pada bagian yang ba'al, mati rasa, kesemutan, kaku, sakit disekitar kaki maupun tangan.<br />
<br />
Gangguan seperti sering buang air kecil pada malam hari, tidak bisa buang air besar setiap hari, perut kembung dan gangguan disfungsi ereksi bisa disembuhkan dengan Terapi lintah & herbal yang teratur.<br />
<br />
Diabetes Mellitus, gangrene, radang, bengkak, luka yang tidak bisa sembuh, busuk, sudah mati rasa disekitar lubang luka, saraf / jaringan yang mati akan hidup kembali tanpa perlu diamputasi dengan terapi lintah dan ramuan herbal. Diabetes Mellitus (basah) bisa disembuhkan.<br />
<br />
KELENJAR TYROID / GETAH BENING / KANKER<br />
<br />
Pada umumnya bila terasa ada benjolan dileher maupun dipayudara sebelum terasa sakit atau nyeri didiamkan saja. Hasil pengobatan pada kanker dini jauh berbeda dengan kanker yang sudah lanjut. pada kanker dini umumnya pengobatan lebih sederhana, lebih murah, dan yang lebih penting lagi adalah hasil pengobatan yang jauh lebih baik. Perlu diketahui bahwa kelenjar tyroid / getah bening dan sel kanker berkembang setiap saat, ada yang sangat cepat sedangkan yang lain lambat. Apapun namanya tetaplah sel-sel yang abnormal harus benar-benar diwaspadai. Dengan terapi yang kami lakukan biasanya, benjolannya akan terus mengecil seiring masa pengobatan yang dijalani juga rasa sakit akan berkurang dan hilang.<br />
<br />
Kami adalah yang pertama dan berhasil menggunakan metode ini, semua dilakukan tanpa Operasi, Kemoterapi, Hormonterapi ataupun Radiasi. Dengan therapy yang kami lakukan biasanya, benjolannya akan terus mengecil seiring masa pengobatan yang dijalani juga rasa sakit akan berkurang dan hilang.<br />
<br />
Kasus benjolan di payudara hanya 10-25% saja yang ternyata merupakan kanker, benjolan lain bisa merupakan Kelenjar, Kista atau penyakit yang bukan kanker, kanker timbul karena multifactor.<br />
<br />
SARAF TERJEPIT / CEDERA OTOT<br />
<br />
Kesemutan adalah gejala yang muncul akibat gangguan pada sistem saraf sensorik. Gangguan itu timbul karena rangsang listrik pada sistem itu tidak tersalur secara penuh. Berikut ini kelompok penyebab kesemutan akibat trauma (saraf terjepit otot, tertimbun cairan tertentu dalam tubuh, atau terjepit benda lain di luar tubuh yang memengaruhi otot dan saraf). Juga akibat aktivitas anggota tubuh, entah tangan, kaki, atau bagian tubuh lain, tanpa henti.<br />
<br />
Dimulai dari rangsangan berupa sentuhan, tekanan, rasa sakit, suhu panas atau dingin, rangsangan ini diterima reseptor saraf pada kulit, lalu dikirim ke saraf tepi, masuk dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang.Gangguan saraf tepi yang biasanya mewujud pada gejala kesemutan bisa muncul akibat saraf terjebak otot atau jaringan lain.<br />
<br />
Di dalam tulang punggung berjajar sumsum tulang yang bisa menekan saraf di sekitarnya atau menekan saraf yang keluar dari setiap tulang punggung. Di setiap tulang punggung, terdapat lubang tempat keluar akar saraf yang berasal dari sumsum tulang. Tempat keluar ini bisa dipersempit oleh inti tadi, sehingga saraf tertekan. Inilah yang biasa disebut sebagai saraf terjepit oleh awam<br />
<br />
Terapi lintah untuk keluhan sakit karena saraf terjepit sangat efektif dan cepat menghilangkan nyeri, kaku, sulit bergerak, panas yang disertai dengan kenjang-kejang. Karena dalam air liur lintah [hirudin] banyak terkandung antikogulan [anti pembekuan darah] biasanya dalam kasus saraf terjepit terjadi penbekuan darah dan juga cairan.Dengan terapi lintah & herbal,pasien terhindar dari kerusakan saraf secara permanent. Seiring masa terapi keluhan sakit karena saraf terjepit akan hilang dan sembuh seperti semula.<br />
<br />
MIGRAIN<br />
<br />
Kata migrain sendiri berasal dari perkataan Yunani, hemikrania, yang berarti "separo kepala". Seperti yang selama ini dikenal awam, migrain memang kerap muncul di satu sisi kepala. Sekali muncul di kanan ya kanan saja, kalau nongol di kiri, ya terus kiri. Dari kata hemikrania itu kemudian berubah menjadi migrain (migraine).<br />
Penyakit kepala satu ini paling menjengkelkan, dan acap diberi label pusing kepala sebelah. Sakitnya tak tertahankan, uniknya berdasarkan penelitian penyakit migrain ini paling sering menyerang kaum wanita.<br />
<br />
Penyebab migrain bisa bermacam-macam. Mulai dari peredaran darah yang tidak lancar dalam otak karena kelelahan dan kurang beristirahat, pola makan yang buruk, radang tonsil sampai pencernaan yang kurang bagus daya kerjanya. Nyeri pada migrain disebabkan karena pelebaran pembuluh darah di otak. Hal ini antara lain berkaitan dengan kadar hormon serotonin dalam darah. Jika kadarnya tinggi, pembuluh darah akan menyempit, sebaliknya jika kadarnya rendah maka pembuluh darah akan melebar. Gejala yang dialami jika migrain muncul adalah nyeri kepala yang sangat hebat, biasanya di satu sisi namun dapat pula di kedua sisi kepala.<br />
Manfaat terapi lintah untuk kesehatan & pengobatan karena dalam air liur lintah [hirudin] banyak terkandung antikogulan [anti pembekuan darah] juga zat lainnya seperti penisilin, anti radang dan anestesi / bius.Terapi lintah & herbal untuk melancarkan peredaran darah dan oksigen dari seluruh jaringan saraf halus maupun otot keseluruh tubuh terutama ke kepala khususnya otak.Netralisir Pemyenpitan atau pelebaran penbuluh saraf diotak untuk mengobati gangguan migraine.<br />
<br />
Nyata, sudah terbukti. Sampai saat ini kami adalah yang pertama didunia mampu mengobati Migraine secara tuntas, Berat maupun kronis [diatas sepuluh tahun] dengan pengobatan terapi Hirudo Medicinalis Leech / lintah dan herbal yang kami lakukan, bagi penderita migraine umumnya akan sembuh total dalam 8 s/d 16 kali terapi.[satu sesi 8 x terapi dalam 1 bulan] Persentasi kesembuhan mencapai 95 %. Terbukti paling aman, cepat dan tanpa efek samping.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlCrRooceJy37BDY9hOl1g0upEQqehTW93IUwUF5Co19o8X63AKC2mF5BquRRsD1eHuNfp22qLi7ZhNQmmviACkKuLdvPpUNy1a6g6LRllyKu-02hsbxnO-ENOpAtzqOTM9MkC0BSlOLGb/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlCrRooceJy37BDY9hOl1g0upEQqehTW93IUwUF5Co19o8X63AKC2mF5BquRRsD1eHuNfp22qLi7ZhNQmmviACkKuLdvPpUNy1a6g6LRllyKu-02hsbxnO-ENOpAtzqOTM9MkC0BSlOLGb/s320/1.jpg" /></a></div>ArMyhttp://www.blogger.com/profile/00001241584349447960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9022815041734616626.post-30078302727316073902011-06-19T23:00:00.000-07:002011-06-19T23:02:41.660-07:00wAteRbirtH<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF1vpZFI4XniCxjazsCAtCVS76GQ31WdPxayXgdi7pAJTyA8us65mnKGzZC_zaPUEwP6wr0tBXF2YOr4Atw_nSrBHeayL7wc5UwuzrSoHgx6njcTdoaADLcYTJmkmg8B_XPKJeRh5d2mjP/s1600/waterbirthdvd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="215" width="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF1vpZFI4XniCxjazsCAtCVS76GQ31WdPxayXgdi7pAJTyA8us65mnKGzZC_zaPUEwP6wr0tBXF2YOr4Atw_nSrBHeayL7wc5UwuzrSoHgx6njcTdoaADLcYTJmkmg8B_XPKJeRh5d2mjP/s320/waterbirthdvd.jpg" /></a></div><br />
<br />
Tampaknya di abad 21 ini rasa sakit saat melahirkan yang dianggap merupakan kodrat wanita sudah dapat ‘diakali’. Para calon ibu kini dapat memilih proses melahirkan di dalam air yang dapat mengurangi –bahkan menurut sebagian ibu- menghilangkan rasa sakit! Anak yang dilahirkan sehat, si ibu juga segar. Jadi, ingin punya berapa anak, ibu-ibu?<br />
<br />
Diawali dari kekhawatiran akan rasa sakit saat melahirkan normal, pada tahun 2002 Liz Adianti –seorang ibu yang kini dicatat sebagai orang pertama di Indonesia yang melahirkan di air- mencari informasi hal apa yang dapat mengurangi rasa sakit tersebut. Akhirnya ia mendengar mengenai proses melahirkan di air atau waterbirth ini. Liz dan suami pun segera mencari tahu seperti apa prosesnya dari internet dan mendapat banyak referensi termasuk penjelasan ilmiah seorang dokter di Moskow melalui klip video mengenai melahirkan di air. Dari referensi-referensi tersebut mereka mengetahui bahwa cara ini telah cukup lama dipraktekkan di luar negeri seperti Eropa, dan terutama Rusia. Mereka mendapati bahwa lebih banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan melahirkan di air dari pada resikonya.<br />
<br />
Mereka pun berkonsultasi mengenai ide melahirkan di air ini saat menemui dokter kandungan langganan mereka dr. T. Otamar Samsudin, SpOG (Spesialis Obstetri dan Ginekologi). Ide ini rupanya ditanggapi positif oleh sang dokter. Beliau bersedia membantu, meski karena proses partus ini termasuk sesuatu yang baru pada saat itu, maka rumah sakit di Indonesia belum ada yang berani melakukannya. Akhirnya anak pertama Ibu Liz tetap lahir dengan cara biasa, dan baru 4 tahun kemudian tepatnya 4 Oktober 2006, keinginan ibu berusia 32 tahun ini dapat terlaksana.<br />
<br />
Proses Melahirkan<br />
Saat itu Ibu Liz melahirkan anak ke duanya di air. Proses melahirkannya cukup sederhana, dilakukan di dalam sebuah bak berdiameter 2 m, berisi air hangat bersuhu 36-37 *C atau kurang lebih sama dengan suhu di dalam rahim. Kolam tersebut sepertinya hanyalah kolam sederhana terbuat dari plastik seperti kolam renang anak-anak yang empuk dan nyaman. Pada pembukaan ke lima atau ke enam, si ibu masuk ke dalam kolam. Proses dari masuk ke kolam sampai dengan melahirkan memakan waktu kira-kira 1,5 – 2 jam.<br />
<br />
Saat itu Ibu Liz tetap merasa mulas dan mengejan seperti layaknya proses melahirkan biasa, namun karena airnya hangat rasa mulas terobati dan saat melahirkan tidak terlalu sakit. Setelah itu, si ibu kembali ke tempat tidur dan diperiksa kalau-kalau ada kerobekan. Proses ini juga melibatkan dokter anak yang memeriksa kondisi si bayi begitu dilahirkan.<br />
<br />
Kekhawatiran para calon ibu akan keamanan si bayi saat dilahirkan rasanya tidak perlu mengingat teori di balik melahirkan di air adalah bayi berada di dalam cairan amniotik yang nyaman di rahim selama 9 bulan dan melahirkan dalam lingkungan yang kurang lebih sama dengan di rahim membuat bayi nyaman seolah-olah masih di habitatnya, dan barulah ia menangis saat dikeluarkan dari kolam hangat tersebut.<br />
<br />
Dr. Otamar menambahkan, “Pada prinsipnya melahirkan di air sama saja dengan melahirkan normal, yang membedakan hanya medianya.” Malah proses melahirkan di air lebih cepat dibanding melahirkan normal, hanya memakan waktu kurang lebih 1,5 sampai 2 jam. Manfaat lainnya, suhu air yang hangat membuat sirkulasi pembuluh darah lebih baik sehingga kontraksi lebih mudah dan mulut rahim menjadi lembek dan mudah dibuka. Bahkan untuk beberapa kasus, mulut rahim tidak perlu dijahit lagi karena tidak robek.<br />
<br />
Resiko & Prasyarat<br />
Mengenai resiko, dokter yang juga berpraktek di beberapa rumah sakit ibu kota ini mengatakan, “melahirkan di air resikonya hampir sama dengan melahirkan normal tetapi ada batasan-batasan dan pertimbangan medis seperti panggul tidak cukup besar, bayi lahir sungsang atau melintang, ibu yang sedang dalam perawatan medis, penyakit herpes dan lain-lain.” Mengenai faktor herpes, ternyata kuman herpes tidak mati di dalam air dan penularan dapat terjadi melalui mata lewat selaput lendir dan tenggorokan bayi.ArMyhttp://www.blogger.com/profile/00001241584349447960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9022815041734616626.post-53376065688761724352011-06-19T22:56:00.000-07:002011-06-20T01:48:37.117-07:00AteRosKlerOsisDEFINISI<br />
Aterosklerosis (Atherosclerosis) merupakan istilah umum untuk beberapa penyakit, dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur.<br />
Penyakit yang paling penting dan paling sering ditemukan adalah aterosklerosis, dimana bahan lemak terkumpul dibawah lapisan sebelah dalam dari dinding arteri.<br />
<br />
Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan lengan serta tungkai.<br />
Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri karotid), maka bisa terjadi stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke jantung (arteri koroner), bisa terjadi serangan jantung.<br />
<br />
PENYEBAB<br />
Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan-bahan lemak.<br />
Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri.<br />
<br />
Setiap daerah penebalan (yang disebut plak aterosklerotik atau ateroma) yang terisi dengan bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat.<br />
Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan arteri besar, tetapi biasanya mereka terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah ini menyebabkan cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih mudah terbentuk ateroma.<br />
<br />
Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma mengumpulkan endapan kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa pecah.<br />
Darah bisa masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma menjadi lebih besar dan lebih mempersempit arteri.<br />
Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan memicu pembentukan bekuan darah (trombus). Selanjutnya bekuan ini akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli).<br />
<br />
# Resiko terjadinya aterosklerosis meningkat pada: Tekanan darah tinggi<br />
# Kadar kolesterol tinggi<br />
# Perokok<br />
# Diabetes (kencing manis)<br />
# Kegemukan (obesitas)<br />
# Malas berolah raga<br />
# Usia lanjut.<br />
Pria memiliki resiko lebih tinggi daripada wanita.<br />
<br />
Penderita penyakit keturunan homosistinuria memiliki ateroma yang meluas, terutama pada usia muda. Penyakit ini mengenai banyak arteri tetapi tidak selalu mengenai arteri koroner (arteri yang menuju ke jantung).<br />
Sebaliknya, pada penyakit keturunan hiperkolesterolemia familial, kadar kolesterol yang sangat tinggi menyebabkan terbentuknya ateroma yang lebih banyak di dalam arteri koroner dibandingkan arteri lainnya.<br />
<br />
Potongan melintang arteri<br />
Plak & bekuan darah<br />
<br />
GEJALA<br />
Sebelum terjadinya penyempitan arteri atau penyumbatan mendadak, aterosklerosis biasanya tidak menimbulkan gejala.<br />
Gejalanya tergantung dari lokasi terbentuknya, sehingga bisa berupa gejala jantung, otak, tungkai atau tempat lainnya.<br />
<br />
Jika aterosklerosis menyebabkan penyempitan arteri yang sangat berat, maka bagian tubuh yang diperdarahinya tidak akan mendapatkan darah dalam jumlah yang memadai, yang mengangkut oksigen ke jaringan.<br />
Gejala awal dari penyempitan arteri bisa berupa nyeri atau kram yang terjadi pada saat aliran darah tidak dapat mencukupi kebutuhan akan oksigen. Contohnya, selama berolah raga, seseorang dapat merasakan nyeri dada (angina) karena aliran oksigen ke jantung berkurang; atau ketika berjalan, seseorang merasakan kram di tungkainya (klaudikasio interminten) karena aliran oksigen ke tungkai berkurang.<br />
<br />
Yang khas adalah bahwa gejala-gejala tersebut timbul secara perlahan, sejalan dengan terjadinya penyempitan arteri oleh ateroma yang juga berlangsung secara perlahan. Tetapi jika penyumbatan terjadi secara tiba-tiba (misalnya jika sebuah bekuan menyumbat arteri), maka gejalanya akan timbul secara mendadak.<br />
<br />
DIAGNOSA<br />
Sebelum terjadinya komplikasi, aterosklerosis mungkin tidak akan terdiagnosis.<br />
Sebelum terjadinya komplikasi, terdengarnya bruit (suara meniup) pada pemeriksaan dengan stetoskop bisa merupakan petunjuk dari aterosklerosis.<br />
Denyut nadi pada daerah yang terkena bisa berkurang.<br />
<br />
# Pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis aterosklerosis: ABI (ankle-brachial index), dilakukan pengukuran tekanan darah di pergelangan kaki dan lengan<br />
# Pemeriksaan Doppler di daerah yang terkena<br />
# Skening ultrasonik Duplex<br />
# CT scan di daerah yang terkena<br />
# Arteriografi resonansi magnetik<br />
# Arteriografi di daerah yang terkena<br />
# IVUS (intravascular ultrasound).<br />
<br />
PENGOBATAN<br />
Bisa diberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah (contohnya Kolestiramin, kolestipol, asam nikotinat, gemfibrozil, probukol, lovastatin).<br />
Aspirin, ticlopidine dan clopidogrel atau anti-koagulan bisa diberikan untuk mengurangi resiko terbentuknya bekuan darah.<br />
<br />
Angioplasti balon dilakukan untuk meratakan plak dan meningkatkan aliran darah yang melalui endapan lemak.<br />
Enarterektomi merupakan suatu pembedahan untuk mengangkat endapan.<br />
Pembedahan bypass merupakan prosedur yang sangat invasif, dimana arteri atau vena yang normal dari penderita digunakan untuk membuat jembatan guna menghindari arteri yang tersumbat.<br />
<br />
PENCEGAHAN<br />
Untuk membantu mencegah aterosklerosis yang harus dihilangkan adalah faktor-faktor resikonya.<br />
# Jadi tergantung kepada faktor resiko yang dimilikinya, seseorang hendaknya: Menurunkan kadar kolesterol darah<br />
# Menurunkan tekanan darah<br />
# Berhenti merokok<br />
# Menurunkan berat badan<br />
# Berolah raga secara teratur.<br />
<br />
Pada orang-orang yang sebelumnya telah memiliki resiko tinggi untuk menderita penyakit jantung, merokok sangatlah berbahaya karena:<br />
- merokok bisa mengurangi kadar kolesterol baik (kolesterol HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (kolesterol LDL)<br />
- merokok menyebabkan bertambahnya kadar karbon monoksida di dalam darah, sehingga meningkatkan resiko terjadinya cedera pada lapisan dinding arteri<br />
- merokok akan mempersempit arteri yang sebelumnya telah menyempit karena aterosklerosis, sehingga mengurangi jumlah darah yang sampai ke jaringan<br />
- merokok meningkatkan kecenderungan darah untuk membentuk bekuan, sehingga meningkatkan resiko terjadinya penyakit arteri perifer, penyakit arteri koroner, stroke dan penyumbatan suatu arteri cangkokan setelah pembedahan.<br />
<br />
Resiko seorang perokok untuk menderita penyakit arteri koroner secara langsung berhubungan dengan jumlah rokok yang dihisap setiap harinya. Orang yang berhenti merokok hanya memiliki resiko separuh dari orang yang terus merokok, tanpa menghiraukan berapa lama mereka sudah merokok sebelumnya.<br />
Berhenti merokok juga mengurangi resiko kematian setelah pembedahan bypass arteri koroner atau setelah serangan jantung. Selain itu, berhenti merokok juga mengurangi penyakit dan resiko kematian pada seseorang yang memiliki aterosklerosis pada arteri selain arteri yang menuju ke jantung dan otak.ArMyhttp://www.blogger.com/profile/00001241584349447960noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9022815041734616626.post-30139143558066562262011-06-19T22:51:00.000-07:002011-06-19T22:54:44.735-07:00SIRKUMSISISunat atau khitan atau sirkumsisi (Inggris: circumcision) adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan penis atau preputium. Sirkumsisi bertujuan untuk membersihkan dari berbagai kotoran penyebab penyakit yang mungkin melekat pada ujung penis yang masih ada preputiumnya.<br />
<br />
Sirkumsisi atau sunat sudah dilakukan sejak jaman pra sejarah (Journal of Men’s Studies, Amerika Serikat). Sirkumsisi juga diharuskan dalam agama, misalnya Islam dan Yahudi. Bahkan pada awalnya para pendeta Kristenpun diharuskan sunat.<br />
<br />
Secara medis dikatakan bahwa sunat sangat menguntungkan bagi kesehatan. Banyak penelitian kemudian membuktikan (evidence based medicine) bahwa sunat dapat mengurangi risiko kanker penis, infeksi saluran kemih, dan mencegah penularan berbagai penyakit menular seksual, termasuk HIV/AIDS dan juga mencegah penularan human papilloma virus. Selain itu sirkumsisi juga dapat mencegah penyakit seperti phimosis, paraphimosis, candidiasis, tumor ganas dan praganas pada daerah kelamin pria. Phimosis adalah gangguan atau kelainan pada kulup, sehingga tidak dapat ditarik ke arah belakang untuk mengeluarkan batang penis. Kemudian candidiasis merupakan sejenis penyakit infeksi pada kulit yang disebabkan oleh jamur jenis Candida. Pria yang di sunat lebih higienis, pada masa tua lebih mudah merawat bagian tersebut dan secara seksualitas lebih menguntungkan (lebih bersih, tidak mudah lecet/ iritasi, terhindar dari ejakulasi dini)<br />
<br />
Sirkumsisi dapat dilakukan dengan cara tradisional dan medis. Menurut dr Partini P. Trihono, Sp.AK, Divisi Nefrologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, di dalam dunia kedokteran, ada beberapa langkah yang dilakukan ketika melakukan sunat:<br />
<br />
Pertama-tama mengiris kulit di bagian punggung penis (dorsumsisi). Ini dilakukan untuk mengeluarkan ujung bagian dalam penis. Kedua, mengiris kulit kulup yang mengelilingi penis (sirkumsisi). Dengan begitu, penis jadi terbuka. Setelah itu baru dokter akan menjahit luka irisan tersebut agar penyembuhannya berlangsung cepat dan tidak timbul komplikasi.<br />
<br />
Selain cara klasik di atas, masih ada banyak cara untuk menyunat. Di antaranya adalah, pertama, cara kuno dengan menggunakan sebilah bambu tajam. Para bong supit alias mantri sunat langsung memotong kulup dengan bambu tajam tersebut. Namun cara ini mengandung risiko terjadinya perdarahan dan infeksi, bila tidak dilakukan dengan steril.<br />
<br />
Kedua, metode cincin yang dicetuskan oleh oleh dr. Sofin, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, dan sudah dipatenkan sejak tahun 2001.<br />
<br />
Pada metode ini, ujung kulup dilebarkan, lalu ditahan agar tetap meregang dengan cara memasang semacam cincin dari karet. Biasanya, ujung kulup akan menghitam dan terlepas dengan sendirinya. Prosesnya cukup singkat sekitar 3-5 menit.<br />
<br />
Ketiga, metode mangkuk. Metode ini lebih cocok dilakukan untuk balita atau anak yang memiliki pembuluh darah pada kulup lebih kecil dari ukuran normal.<br />
<br />
Keempat, metode lonceng. Di sini, tidak dilakukan pemotongan kulup. Ujung penis hanya diikat erat sehingga bentuknya mirip lonceng. Setelah itu, jaringan akan mati dan terlepas dengan sendirinya dari jaringan sehat. Hanya saja metode ini waktu yang cukup lama, sekitar dua minggu. Alatnya diproduksi di beberapa negara Eropa, Amerika, dan Asia dengan nama Circumcision Cord Device.<br />
<br />
Kelima, Dengan laser CO2. Ini merupakan metode sunat paling canggih yang berhasil dikembangkan hingga saat ini.<br />
<br />
Fasilitas Laser CO2 sudah tersedia di Indonesia. Salah satunya, di Jakarta. Laser yang digunakan adalah laser CO2 Suretouch dari Sharplan. Berikut tahapan sunat dengan laser tersebut:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNI8R5mSdDh3_JOhYwBIiOdfjUMT_LgooeTeMV-VPa0lCgN8S-kwf8CPOG74imvVjmkoORFBFyXjVZj6hidIg03YAmp3AoZnd304JVRtIHF8bZ8lHvz6JMx07MZioN1plImQqZ1qaqaTCS/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="107" width="144" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNI8R5mSdDh3_JOhYwBIiOdfjUMT_LgooeTeMV-VPa0lCgN8S-kwf8CPOG74imvVjmkoORFBFyXjVZj6hidIg03YAmp3AoZnd304JVRtIHF8bZ8lHvz6JMx07MZioN1plImQqZ1qaqaTCS/s320/1.jpg" /></a></div><br />
<br />
<br />
Setelah disuntik kebal (anaestesi lokal), preputium ditarik, dan dijepit dengan klem. Laser CO2 digunakan untuk memotong kulit yang berlebih.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpTU93scHF3mQYwUMsP0ihXAEyWTG6KE_eYb41dQEdeYS-Wodnq67-Op972pM_TgnJQc3_9cyqjQAaFw3sax7SwQWQkPJrJS58EPpVYLjI2gpBPOsToLQNucIsktcTAdr0-d61ilbgOW52/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="103" width="144" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpTU93scHF3mQYwUMsP0ihXAEyWTG6KE_eYb41dQEdeYS-Wodnq67-Op972pM_TgnJQc3_9cyqjQAaFw3sax7SwQWQkPJrJS58EPpVYLjI2gpBPOsToLQNucIsktcTAdr0-d61ilbgOW52/s320/2.jpg" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
Setelah klem dilepas,kulit telah terpotong dan tersambung dengan baik, tanpa setetes darahpun keluar. Walaupun demikian kulit harus tetap dijahit supaya penyembuhan sempurna<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNU5TK-wnfg1J00oa7h96m5LCFKg67acgBCDN7AOsrdV9pkCRlje2yMwdLILdVhLPAECfVfVVK4JIXJHpGyowwEeDO_SbyW2jzdgzzLDpukBw273OgXfuhl1LXQwRLmdUSejoHRIyOzDKU/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="106" width="143" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNU5TK-wnfg1J00oa7h96m5LCFKg67acgBCDN7AOsrdV9pkCRlje2yMwdLILdVhLPAECfVfVVK4JIXJHpGyowwEeDO_SbyW2jzdgzzLDpukBw273OgXfuhl1LXQwRLmdUSejoHRIyOzDKU/s320/3.jpg" /></a></div><br />
<br />
<br />
Dalam 10-15 menit, sunat selesai, perhatikan potongan kulit yang dibuang. Cara sirkumsisi seperti ini cocok untuk anak pra-pubertal. Untuk sunat dewasa caranya akan sedikit berbeda.<br />
<br />
Beberapa hal yang diperhatikan paska sirkumsisi:<br />
<br />
*Perdarahan seharusnya segera berhenti. Bila perdarahan masih terus berlangsung, pastikan bahwa hanya proses alamiah dari pembekuan (pembentukan trombin-net) darah. Kadang keluar cairan tapi relatif bening, bukan lagi merah.<br />
*Bila terjadi pembengkakan berlebihan. Kadang terbentuk cairan jaringan di bekas luka, namun secara alamiah ini akan diserap tubuh.<br />
*Bila anak mengeluh nyeri sangat yang tidak bisa diatasi dengan pemberian analgetik, konsultasikan ke dokter. Mungkin masih ada pembuluh darah yang belum terligasi dengan sempurna, sehingga terjadi perdarahan di dalam dan menimbulkan nyeriArMyhttp://www.blogger.com/profile/00001241584349447960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9022815041734616626.post-7788585432682375722011-06-19T22:37:00.001-07:002011-06-19T22:37:22.090-07:00DISPAREUNIA<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C02%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:"Calisto MT";
mso-font-alt:"Book Antiqua";
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:296764879;
mso-list-template-ids:-1512425006;}
@list l0:level1
{mso-level-start-at:2;
mso-level-text:%1;
mso-level-tab-stop:27.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:27.0pt;
text-indent:-27.0pt;}
@list l0:level2
{mso-level-start-at:2;
mso-level-text:"%1\.%2";
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.5in;
text-indent:-.5in;}
@list l0:level3
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3";
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.5in;
text-indent:-.5in;}
@list l0:level4
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4";
mso-level-tab-stop:.75in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.75in;
text-indent:-.75in;}
@list l0:level5
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5";
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.0in;
text-indent:-1.0in;}
@list l0:level6
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6";
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.0in;
text-indent:-1.0in;}
@list l0:level7
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7";
mso-level-tab-stop:1.25in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.25in;
text-indent:-1.25in;}
@list l0:level8
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8";
mso-level-tab-stop:1.5in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.5in;
text-indent:-1.5in;}
@list l0:level9
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8\.%9";
mso-level-tab-stop:1.5in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.5in;
text-indent:-1.5in;}
@list l1
{mso-list-id:2103211521;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1627908948 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l1:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.0in;
text-indent:-.25in;
font-family:Symbol;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">Beberapa wanita pernah mengalami ketidaknyamanan atau rasa sakit saat melakukan hubungan intim. Rasa sakit ketika berhubungan intim pada wanita dalam istilah kedokteran dikenal dengan <b>Dispareunia</b>. Rasa sakit ini bisa di bagian luar dari vagina, di bagian dalam vagina, atau bisa pula jauh di dalam daerah perut ataupun panggul, demikian menurut pendapat dari H.winter Griffith, MD. Rasa sakit ini timbul bisa pada saat berhubungan, saat di pertengahan, ketika orgasme, ataupun ketika selesai berhubungan suami-istri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">Rasa nyeri, sakit, dan bentuk-bentuk gangguan selama berhubungan intim, tentu saja dapat mengganggu kenikmatan dan kelanggengan dalam berhubungan intim. Menurut Dr Miriam Stoppard dalam buku “Panduan Kesehatan Keluarga”, nyeri tersebut mungkin bersifat superfisial, dan terjadi pada vulva atau Miss V, atau di dalam panggul. Penyebabnya mungkin bersifat psikologis atau fisik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">Dispareunia adalah suatu kondisi dimana timbulnya rasa sakit pada kelamin atau area kelamin saat hubungan seksual berlangsung. Dan ini merupakan salah satu gangguan seksual yang tanpa disadari pernah dialami oleh sepasang suami-istri kala bercinta.<b><o:p></o:p></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">2.2<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">Faktor-faktor Penyebab Dispareunia<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">Faktor pasangan sebagai pemicu rasa nyeri diantaranya akibat ukuran alat vital yang tergolong besar terutama saat ereksi sementara lubang Miss V sempit dan juga bisa disebabkan oleh karena kurangnya lubrikasi. Rasa nyeri juga timbul bila hubungan intim terjadi karena alat vital menyentuh leher rahim dan kesalahan persepsi lelaki dalam memberi kesenangan seksual dengan membuat gerakan menghentak.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">Sementara faktor fisik yang memicu nyeri saat hubungan intim adalah vaginismus. Keadaan ini akibat otot Miss V yang kejang terutama disebabkan oleh rasa takut sakit yang berlebihan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">Keadaan ini dapat segera diatasi apabila mengenal faktor-faktor penyebabnya terlebih baik faktor emosional maupun faktor fisik. Berikut beberapa <b>faktor fisik</b> lain penyebab hubungan intim terasa sakit selain vaginismus, yaitu :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><b><u><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">1. Kekurangan cairan</span></u></b><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">Kekurangan cairan dapat menyebabkan hubungan intim terasa sakit. Hal ini disebabkan karena terlalu tegang, gugup dan tidak santai. Ketidakmampuan pasangan untuk melakukan foreplay menjadi penyebab umum terutama ketika foreplay yang dilakukan tidak maksimal.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><u><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">2. Menopause</span></u></b><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">Perempuan yang memasuki usia menopuse memang sangat mungkin bila hubungan intim akan terasa sakit. Hal ini terkait dengan menurunnya hormon seks pada perempuan. Kondisi ini dapat diatasi pil HRT atau cream hormon termasuk bantuan cairan pelicin bias.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><u><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">3. Infeksi</span></u></b><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">Alat kelamin perempuan menjadi tempat yang sangat rentan terkena infeksi. Infeksi pula yang menyebabkan sakit saat hubungan intim. Untuk mengatasinya, kenali lebih dahulu penyebab infeksi apakah disebabkan bakteri atau jamur kemudian lakukan tindakan penyembuhan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><u><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">4. Lecet pada organ seksual</span></u></b><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">Lecet biasa terjadi pada vulva yang disebabkan hubungan intim yang dipaksakan sehingga ketika hubungan intim vulva akan terasa perih. Namun lecet yang lebih umum terjadi akibat pelebaran mulut miss V saat melahirkan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-indent: 45pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">Pada pria, Dispareunia hampir bisa dipastikan dikarenakan penyakit atau gangguan fisik, berupa infeksi pada penis, buah zakar, saluran kencing, kelenjar prostat atau kelenjar kelamin lainnya. Apabila Dispareunia disebabkan oleh infeksi kelamin, maka bisa menimbulkan gejala lain, seperti alat vital membengkak, luka, kencing sakit dan mengeluarkan nanah, atau sperma berdarah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">Sedangkan faktor penyebab Dispareunia pada wanita lebih beragam. Namun demikian, ada dua faktor utama yang menyebabkan Dispareunia pada wanita, yakni perlendiran pada wanita tidak terjadi atau hanya sedikit dan infeksi atau adanya gangguan pada vagina dan sekitarnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">Perlendiran pada area vagina yang sedikit atau tidak keluar sama sekali, bila dipaksakan dilakukannya penetrasi maka akan menimbulkan rasa sakit. Maka dari itu, sebaiknya lakukan rangsangan terlebih dahulu pada area tersebut dengan benar dan tepat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">Sedangkan <b>faktor psikis</b> yang bisa menjadi penyebab dari kelainan ini adalah kecemasan/ketakutan terhadap hubungan seksual atau kemarahan atau perasaan jijik terhadap mitra seksualnya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">Faktor ini lebih banyak disebabkan oleh trauma yang dialami sehingga membekas dalam ingatan, seperti misalnya kasus pemerkosaan, juga pengalaman seks pertama yang tidak menyenangkan atau dibawah tekanan. Selain itu juga karena adanya rasa takut hamil, karena memang belum mengharapkan adanya anak dalam keluarga (menikah pada usia muda). Faktor pemanasan yang kurang lama dan maksimal pada istri, juga dapat menyebabkan despareunia. Posisi pada waktu bercinta juga banyak pengaruhnya dalam nyeri saat senggama.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">2.3<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">Penanganan Dispareunia (Nyeri Senggama)<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";"> </span></b><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">Dispareunia bisa diatasi dengan dua cara, pertama dengan konseling seksual dan dengan diberikan obat-obatan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";"> Konseling biasanya akan diberikan pada Dispareunia yang disebabkan oleh hambatan gangguan lendir vagina. Jika berkonsultasi dengan dokter, Dr Miriam memastikan ia mungkin akan mengambil sediaan apus dari Miss V dan leher rahim untuk mencari kemungkinan infeksi, dan mungkin melakukan USG dan CT scan panggul untuk mencari kejanggalan. Jika tidak ditemukan kelainan, maka perlu mempertimbangkan kemungkinan penyebab psikologis.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";"> Sedangkan obat-obatan diberikan pada Dispareunia yang disebabkan oleh penyakit atau gangguan kelamin, seperti infeksi. Menggunakan salep anestetik bisa mengurangi nyeri. Nyeri dan kejang otot bisa dicegah dengan mengoleskan pelumas sebanyak mungkin sebelum melakukan hubungan seksual. Lebih baik digunakan pelumas dengan pelarut air, karena pelumas dengan pelarut minyak cenderung akan membuat vagina kering dan juga bisa merusak kondom dan diafragma. Lebih lama melakukan<i><span style="font-family: "Calisto MT";"> foreplay </span></i>(pemanasan sebelum melakukan hubungan seksual) bisa meningkatkan sekresi vagina.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";"> Wanita yang telah memasuki masa menopause bisa menggunakan krim estrogen atau pil estrogen untuk meningkatkan pelumasan vagina dan mengatasi efek penipisan dinding vagina.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";"> Infeksi dan peradangan vagina diatasi dengan obat yang sesuai. Jika vulva bengkak dan nyeri, bisa dikompres dengan verban yang telah dibasahi dengan larutan alumunium asetat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";"> </span><span lang="FI" style="font-family: "Calisto MT";">Penanganan lain, mungkin diperlukan pembedahan untuk:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -45pt;"><span lang="FI" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Calisto MT";">Mengangkat kista atau abses.</span><span lang="FI" style="font-family: "Calisto MT";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -45pt;"><span lang="SV" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";">Membuka selaput dara yang kaku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -45pt;"><span lang="SV" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Calisto MT";">Memperbaiki kelainan anatomi.</span><span lang="SV" style="font-family: "Calisto MT";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div>ArMyhttp://www.blogger.com/profile/00001241584349447960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9022815041734616626.post-43269773129652058112011-06-19T22:30:00.000-07:002011-06-19T22:36:06.448-07:00Macam" Alat Medis<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="FI" style="font-family: Wingdings; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="FI" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">SPATULA</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><b><span lang="FI" style="font-family: "Georgia","serif";">Spatula</span></b><span lang="FI" style="font-family: "Georgia","serif";"> adalah alat untuk mengambil </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Obyek" title="Obyek"><span lang="FI" style="color: black;">obyek</span></a></span><span lang="FI" style="font-family: "Georgia","serif";">, berbentuk menyerupai sendok. </span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Spatula yang sering digunakan di laboratorium berbentuk </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sendok" title="Sendok"><span lang="SV" style="color: black;">sendok</span></a></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"> kecil, pipih dan bertangkai.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 99pt; text-align: justify; text-indent: -72pt;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Fungsi :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Untuk mengambil lendir pada serviks dalam pemeriksaan kanker serviks.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Sebagai alat pengaduk semen.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Ada tiga jenis spatula untuk keperluan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laboratorium" title="Laboratorium"><span lang="SV" style="color: black;">laboratorium</span></a>:</span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Georgia","serif";">Spatula yang terbuat dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Logam" title="Logam"><span style="color: black;">logam</span></a> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stainlessteel&action=edit&redlink=1" title="Stainlessteel (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">stainlessteel</span></a>) digunakan untuk mengambil obyek yang telah diiris untuk sediaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop" title="Mikroskop"><span style="color: black;">mikroskop</span></a>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Georgia","serif";">Spatula <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Politena&action=edit&redlink=1" title="Politena (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">politena</span></a> atau tanduk, digunakan sebagai sendok untuk mengambil bahan kimia padat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Spatula nekel adalah spatula yang disepuh dengan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nekel&action=edit&redlink=1" title="Nekel (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">nekel</span></a>, digunakan sebagai sendok kecil untuk mengambil bahan kimia. Alat ini juga dapat digunakan untuk mengaduk dalam pembuatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Larutan" title="Larutan"><span style="color: black;">larutan</span></a> kecuali larutan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asam" title="Asam"><span style="color: black;">asam</span></a>.<span style="color: black;"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Cara Pakai :</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"></span></div><span style="height: 204px; left: 0px; margin-left: 175px; margin-top: 60px; position: absolute; width: 203px; z-index: 251642333;"></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Pegang pada bagian batang (tengah) hingga bagian yang mendekati ujung (bagian batang yang lebih kecil). Posisi jari sama seperti saat memegang sendok.</span> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0xVQr4ATGwwfhjIvIlgFZbMV6apl0eNgf74ZpX-PDGM16fmqWu3BjSlkZIBeYqCTfIgvDA6z8LRR0V87hR1WLp7-IkYN8P3-rSx4z4DmB2MSxgLZJGx-t9OCH4NoGBbsTim4zTjyukmN0/s1600/1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0xVQr4ATGwwfhjIvIlgFZbMV6apl0eNgf74ZpX-PDGM16fmqWu3BjSlkZIBeYqCTfIgvDA6z8LRR0V87hR1WLp7-IkYN8P3-rSx4z4DmB2MSxgLZJGx-t9OCH4NoGBbsTim4zTjyukmN0/s1600/1.png" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Sterilisasi :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20 menit.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-indent: -27.35pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">SPEKULUM VAGINA (Cocor Bebek)</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Spekulum Vagina </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">adalah alat bantu pembuka vulva (vagina), bentuknya mirip cocor bebek.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUd8PZmhie38fM2hNYEl7Xv-TqNN5bNcyju1WArtoC6X6aut35CWxo_QRtGHkV7CBIl02SK3mXnfaBhrrwWXpSDOcns_o3ZkutDckuby11A9HViGY4st2T8hpltOpyznMsxUyziMjxRgMQ/s1600/2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUd8PZmhie38fM2hNYEl7Xv-TqNN5bNcyju1WArtoC6X6aut35CWxo_QRtGHkV7CBIl02SK3mXnfaBhrrwWXpSDOcns_o3ZkutDckuby11A9HViGY4st2T8hpltOpyznMsxUyziMjxRgMQ/s1600/2.png" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"></div><table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="4" width="161"><br />
</td> </tr>
<tr> <td><br />
</td> <td><br />
</td> </tr>
</tbody></table><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><br />
</div><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Fungsi :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Untuk membuka vagina dan serviks uteri (leher rahim).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Untuk memudahkan pengambilan lendir pada pemeriksaan kanker serviks.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Sebagai alat bantu untuk mengetahui perobekan pada serviks uteri. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Cara Pakai :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Courier New";">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Pegang spekulum pada bagian gagangnya, lalu kunci baut spekulum dibuka.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Courier New";">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Masukkan dalam vagina dalam keadaan ujung spekulum tertutup dan posisi miring.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjLzIWiS99DncVKwKhRL-G3B3r75VGhjVHXO8-DmiJEG0jZ5DmM-5Lg0yEaRBCg98EKw6dBgwVAovNTnKAmB2AysKBU0OMkqfuOr1T_2H8WI_JnwJqZZD7Li1nlnWgbfXDabuL53NqsKol/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjLzIWiS99DncVKwKhRL-G3B3r75VGhjVHXO8-DmiJEG0jZ5DmM-5Lg0yEaRBCg98EKw6dBgwVAovNTnKAmB2AysKBU0OMkqfuOr1T_2H8WI_JnwJqZZD7Li1nlnWgbfXDabuL53NqsKol/s1600/3.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"> </span></b> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Courier New";">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Setelah masuk<b>, </b>putar spekulum ke arah kiri, lalu buka bagian depan (bagian yang mirip cocor bebek).</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9qdbYdQLsJ9clZBY-8qaQH_vHw3s-_ECkPpKzHoekuUq0_f8KTrqNT4IKih5l0Cf0rXyAuBxhfAmSWC3ekOfHnrZ-98eWGjhPqgjyyzbRiRWY-Xu9P_jH4nvBBziKtWIRruDvc4WqWZZi/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9qdbYdQLsJ9clZBY-8qaQH_vHw3s-_ECkPpKzHoekuUq0_f8KTrqNT4IKih5l0Cf0rXyAuBxhfAmSWC3ekOfHnrZ-98eWGjhPqgjyyzbRiRWY-Xu9P_jH4nvBBziKtWIRruDvc4WqWZZi/s1600/4.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"></div><table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="9" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr> <td><br />
</td> <td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6U3aGEQL3T4_k-ZXEof307bEzBJzieeMTJu11AhyphenhyphenTbHR6pJXH2bjjtlyZnBmIiJCoDoxJjTgu3a7-zK5uold8nSU-Ud9tHZG4_AWhmiMPMSQ6oDIVHjJhEfHI_fLk_ItyYpyTMPCOpYc/s1600/27052010(001).jpg"><br />
</a></td> </tr>
</tbody></table><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Courier New";">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kemudian kunci kembali baut hingga benar-benar paten (terkunci).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Courier New";">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Lakukan tindakan selanjutnya.</span><span style="height: 153px; left: 0px; margin-left: 0px; margin-top: 22px; position: absolute; width: 204px; z-index: 251646464;"></span><span lang="SV"><br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHsQQiGTG3sq2waUzmMhIxK2R6OArz9vghOCgODKZHutDgzbHoIcy-XvcfAUB8Z8ezz6A8v6qkoZ5tpgSkDh-GC3FrFmA07HC24eSoM6U2uJLhHsSdhGIPW5SnCndo4VaxOnqD31BTzL_m/s1600/5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHsQQiGTG3sq2waUzmMhIxK2R6OArz9vghOCgODKZHutDgzbHoIcy-XvcfAUB8Z8ezz6A8v6qkoZ5tpgSkDh-GC3FrFmA07HC24eSoM6U2uJLhHsSdhGIPW5SnCndo4VaxOnqD31BTzL_m/s1600/5.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Sterilisasi :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20 menit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="SV" style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">SKALPEL</span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Skalpel</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"> adalah pisau yang biasa digunakan untuk operasi (pisau bedah). Dalam beberapa literatur (katalog) ada yang menyebutnya dengan nama BISTOURY.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Pisau bedah ini terdiri dari dua bagian yaitu gagang dan mata pisau (mess/bistouri/blade). Skalpel terdapat berbagai macam ukuran dan bahan. Ada yang terbuat dari plastik dan stainless steel dan juga terdapat yang steril dan non-steril.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8oCXZVDHJE6BJIecvHylIdF2EgkxLwJnrFO6yCyr3lCu8rLUaJa0zw0dBYQkMTS0uWypWdD1GBcEqMLQ_aF4uuWgOTjk68bYo9x5q3n0MTYPtoL3XcbNI8vUxf3Y-pzAO9ZWkRUZB2aQ1/s1600/6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8oCXZVDHJE6BJIecvHylIdF2EgkxLwJnrFO6yCyr3lCu8rLUaJa0zw0dBYQkMTS0uWypWdD1GBcEqMLQ_aF4uuWgOTjk68bYo9x5q3n0MTYPtoL3XcbNI8vUxf3Y-pzAO9ZWkRUZB2aQ1/s320/6.png" width="320" /></a></div><br />
<b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kegunaanya</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"> adalah untuk menyayat berbagai organ atau bagian tubuh manusia. Mata pisau disesuaikan dengan bagian tubuh yang akan disayat. </span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"><br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiscHHz0hAxRJsihLDehOVGFAhgH8pOfgZWtAWQIyOo9E9mp_zgdjN-9UNNVn-dsWVBwdWIYPi_c6xauf2pTmrdm2r3p_A5gI_-hkeL_Nfvt-qckD4E_B7D9CMDKtJ2rI0J2TvEdsE8ibHf/s1600/7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiscHHz0hAxRJsihLDehOVGFAhgH8pOfgZWtAWQIyOo9E9mp_zgdjN-9UNNVn-dsWVBwdWIYPi_c6xauf2pTmrdm2r3p_A5gI_-hkeL_Nfvt-qckD4E_B7D9CMDKtJ2rI0J2TvEdsE8ibHf/s1600/7.png" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><span style="height: 112px; left: 0px; margin-left: 360px; margin-top: 26px; position: absolute; width: 151px; z-index: 251647488;"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Skalpel memiliki 2 macam bentuk:</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">1. Pointed (ujungnya runcing, tajam)</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">2. Bellied (convex)</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Georgia","serif";">Selain skalpel yang dimaksud diatas, ada pula istilah-istilah:</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">1. Scalpel blade</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Scalpel blade adalah pisau saja tanpa pegangan atau gagangnya.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Georgia","serif";">2. Scalpel handle</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Georgia","serif";">Scalpel handle adalah pegangannya saja tanpa pisau.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span lang="FI"><br />
</span><b><span lang="FI" style="font-family: "Georgia","serif";">Cara Pakai :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Georgia","serif";">Sama seperti memegang pisau pada umumnya, mata pisau diarahkan ke bawah (pada objek) atau dengan posisi mata pisau dimiringkan ke arah objek.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Sterilisasi :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20 menit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="SV" style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">PINSET</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Pinset memiliki berbagai macam bentuk dan fungsinya, antara lain :<br />
• Pinset Sirugis </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kegunaannya</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"> adalah untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi dan penjahitan luka, memberi tanda pada kulit sebelum memulai insisi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">• Pinset Anatomis </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kegunaannya</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"> adalah untuk menjepit kasa sewaktu menekan luka, menjepit jaringan yang tipis dan lunak. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">• Pinset Splinter </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgByXkqG1v6XYn1ngg1eB2LfaENaseOJT4q2mebECk5R1gW1EFpWXC6Lw_NtGor9JLbd8oaMfHBkte1_vgNbVKLIHvHIW79tAGxyi5KsK5hxFmJ7-1Q3z71tVCGzC3HHEFhk424bwXdDoX8/s1600/8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgByXkqG1v6XYn1ngg1eB2LfaENaseOJT4q2mebECk5R1gW1EFpWXC6Lw_NtGor9JLbd8oaMfHBkte1_vgNbVKLIHvHIW79tAGxyi5KsK5hxFmJ7-1Q3z71tVCGzC3HHEFhk424bwXdDoX8/s1600/8.jpg" /></a><span style="height: 277px; left: 0px; margin-left: 0px; margin-top: 94px; position: absolute; width: 258px; z-index: 251649536;"></span><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"> </span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kegunaannya</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"> adalah untuk mengadaptasi tepi-tepi luka (mencegah overlapping).</span></div><br />
<div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Cara Pakai :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Tekan pada bagian tengah (bagian yang bergerigi/bergaris-garis) dengan menggunakan tiga jari ; ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah (sama halnya seperti memegang sumpit)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Sterilisasi :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20 menit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="SV" style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">GUNTING</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">• Gunting Diseksi (disecting scissor) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Gunting ini ada dua jenis yaitu, lurus dan bengkok. Ujungnya biasanya runcing. Terdapat dua tipe yang sering digunakan yaitu tipe Moyo dan tipe Metzenbaum. </span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEQ4NEs-I7SLWauzpcZauouqEtW5qIfdKliOdmZJdps-Ut8Xv3_7tnAYOrCtBPlBF2l60Q0mK_uFsgCsig8-x2EJ21lnwlH4yljZ2NpdhQK1tw3six25LHQjtBR8nRfLD9ciyk6DFS_Yih/s1600/10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"></div><table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="21" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr> <td><br />
</td> <td><br />
</td> </tr>
</tbody></table><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">• Gunting Benang </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Ada dua macam gunting benang yaitu bengkok dan lurus.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">K</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">egunaannya</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";"> adalah memotong benang operasi, merapikan lukan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">• Gunting Pembalut/Perban </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Kegunaannya</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";"> adalah untuk menggunting plester dan pembalut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEQ4NEs-I7SLWauzpcZauouqEtW5qIfdKliOdmZJdps-Ut8Xv3_7tnAYOrCtBPlBF2l60Q0mK_uFsgCsig8-x2EJ21lnwlH4yljZ2NpdhQK1tw3six25LHQjtBR8nRfLD9ciyk6DFS_Yih/s1600/10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEQ4NEs-I7SLWauzpcZauouqEtW5qIfdKliOdmZJdps-Ut8Xv3_7tnAYOrCtBPlBF2l60Q0mK_uFsgCsig8-x2EJ21lnwlH4yljZ2NpdhQK1tw3six25LHQjtBR8nRfLD9ciyk6DFS_Yih/s1600/10.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"></div><table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="3" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr> <td><br />
</td> <td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZUkJSFtmG_cuI24CSb_7wmtjEnER8wtzb_EeLIElr6vLlu20bInS3IdsCIKC7W-Wyx9Q1Tupi6TGDVgYidu3MfWQAt22iLRnFWXOyONKPVfLTCc-sVHooyoANZlqnkILIA6m7QLTq2qy1/s1600/Untitled-1+copy.jpg"><br />
</a></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Cara Pakai :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Georgia","serif";">Sama seperti penggunaan gunting pada umumnya. Namun pada penggunaan gunting perban, ujung gunting yang lebih panjang dan runcing/tajam diposisikan di bawah dan ujung yang tumpul diposisikan di atas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Sterilisasi :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20 menit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">KLEM (CLAMP)</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">• Klem Arteri Pean </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Ada dua jenis yang lurus dan bengkok.<b> Kegunaannya</b> adalah untuk hemostatis untuk jaringan tipis dan lunak. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">• Klem Kocher </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Ada dua jenis bengkok dan lurus. Sifatnya mempunyai gigi pada ujungnya seperti pinset sirugis. <b>Kegunaannya</b> adalah untuk menjepit jaringan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">• Klem Allis </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kegunaan</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"> klem ini adalah untuk menjepit jaringan yang halus dan menjepit tumor.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">• Klem Babcock </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kegunaannya</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"> adalah menjepit dock atau kain operasi. </span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcLp6e55iibu8Djq8CpMqCVnft5Xv-bCmnbNltXrHsY9k7ZW5cm7qfiAcM6IqwE5ifiyqvul6izGmOHxvrxc4SHrctFMr_Xf5FU-Cm5YCPXJnei0tZrEHp-OS_1WvOaIapOjxqyfcc5UzL/s1600/11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcLp6e55iibu8Djq8CpMqCVnft5Xv-bCmnbNltXrHsY9k7ZW5cm7qfiAcM6IqwE5ifiyqvul6izGmOHxvrxc4SHrctFMr_Xf5FU-Cm5YCPXJnei0tZrEHp-OS_1WvOaIapOjxqyfcc5UzL/s1600/11.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"></div><table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="28" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr> <td><br />
</td> <td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPp9gsjPaduO2GiV3FLX4LJe-837jEJvDbzXCTHum2bum1FPj2KnRXIQcK4PVrKna5od6sBeKoUcB4Op9LJ7weE7077TUYP3rLt2rOq8oROpjpRGtnx36QlwP3h_v4cCmQe99MdBZryIZM/s1600/Klem.jpg"><br />
</a></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Cara Pakai :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Tekan alat (klem) pada bagian pangkal (sama halnya memegang gunting) untuk membuka klem tersebut. Masukkan ujungnya pada objek, kemudian tekan kembali pangkalnya untuk menutup/supaya terkunci.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Sterilisasi :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20 menit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="SV" style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">KORENTANG</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Fungsinya</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"> adalah untuk mengambil instrumen steril, mengambil kasa, handscoen (sarung tangan) , jas operasi, doek, dan laken steril. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span style="position: relative; z-index: 251653632;"></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOf0Frf-ACZee6QkCEJfwmDfzOelZe1EhIuVLJIu-_lWhdkg7mCQE85TO4bzQlC3aPvJitDvFxp-m1tAgW9qmkCUgnK6ZzIVJnG92H5dYBdwyEKE8IW9ANkX0P1ak5bsodmqR9ywfJ_TdG/s1600/12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOf0Frf-ACZee6QkCEJfwmDfzOelZe1EhIuVLJIu-_lWhdkg7mCQE85TO4bzQlC3aPvJitDvFxp-m1tAgW9qmkCUgnK6ZzIVJnG92H5dYBdwyEKE8IW9ANkX0P1ak5bsodmqR9ywfJ_TdG/s1600/12.jpg" /></a></div><span style="height: 279px; left: 0px; position: absolute; top: -1px; width: 320px;"></span><span lang="SV"><br />
</span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"></span><br />
<div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Cara Pakai :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Sama halnya dalam penggunaan klem.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Sterilisasi :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20 menit.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-indent: -27pt;"><span lang="SV" style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">SONDE (PROBE)</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><b><span lang="FI" style="font-family: "Georgia","serif";">Sonde/probe</span></b><span lang="FI" style="font-family: "Georgia","serif";"> adalah alat untuk penuntun pisau saat melakukan eksplorasi, dan mengetahui kedalaman luka. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Sonde/probe terbagi menjadi 2 tipe, yaitu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -17.65pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">1. Medical probe</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Ujungnya tumpul</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Fungsi:</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">a.<span class="ib"> </span>Melihat kelenjar ludah, buntu atau tidak, artinya ada suatu bahan yang menyumbat kelenjar ludah atau tidak. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">b.<span class="ib"> </span>Menusuk abses supaya pus (nanah) dapat keluar disebut juga abscess probe.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -17.65pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">2. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Dental probe</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Ujungnya tajam, ada yang single end, ada yang double end.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Fungsi:</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"> Untuk melihat kedalaman lubang pada gigi.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz_OZwNp6eCdScCGfrLNIyQ11205uQCr1kjN0SFtGidbkzV1YFKU0SbAaYqdFZu2vLCZ1XXdnXw-8NG_6YDXkfPMBlyGEMWcgpJJsTSujbsev4P1TCk8LXStrdDLbhs2VqKvoEEXnRG_FT/s1600/13.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz_OZwNp6eCdScCGfrLNIyQ11205uQCr1kjN0SFtGidbkzV1YFKU0SbAaYqdFZu2vLCZ1XXdnXw-8NG_6YDXkfPMBlyGEMWcgpJJsTSujbsev4P1TCk8LXStrdDLbhs2VqKvoEEXnRG_FT/s1600/13.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt;"></div><table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="2" width="120"><br />
</td> </tr>
<tr> <td><br />
</td> <td><br />
</td> </tr>
</tbody></table><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"></span><br />
<div class="MsoNormal"><br />
</div><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Sterilisasi :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20 menit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">KURET (Wound Curet)</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilGQY7qKvJoTZ7B5Te8lIztaQ-pcfdFA57I3rEOFqtpHY5iacoUl3MKMMFx9DL8eg-1-AAPCZMoN-VaENBOj-77Mge9I1LDzYtzEUrHGHeVNA-DbRkrtswrqXmm8YvDXTTQZqG7nCUhANy/s1600/14.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilGQY7qKvJoTZ7B5Te8lIztaQ-pcfdFA57I3rEOFqtpHY5iacoUl3MKMMFx9DL8eg-1-AAPCZMoN-VaENBOj-77Mge9I1LDzYtzEUrHGHeVNA-DbRkrtswrqXmm8YvDXTTQZqG7nCUhANy/s1600/14.jpg" /></a></div><span style="height: 47px; left: 0px; margin-left: 117px; margin-top: 84px; position: absolute; width: 320px; z-index: 251655680;"><map name="MicrosoftOfficeMap1"><area coords="0, 0, 320, 47" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG1FNkm6dHZcLgMRO3pPeEm-MByWqixiy-uSCJO0JLXXfRsAdwfJXuluNunARpDVPkZsEqZq9ABPcXIxSVYqyHE6vZXdoIab_tNLI8rFsCgFN240dXSGHzEr4Em3m8EerayYhC5AXDQoQN/s1600/105-716-1+SB.jpg" shape="Rect"></area></map></span><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kegunaannya</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"> adalah untuk mengeruk luka kotor, mengeruk ulkus kronis, membersihkan hordeolum.</span><span lang="SV"> </span><br />
<div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Sterilisasi :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20 menit.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="SV" style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">SUDIP LIDAH (SPATEL)</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Fungsi :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Untuk menekan lidah pada pasien tidak sadar sehingga dapat memudahkan bernapas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Untuk membantu memudahkan dalam proses oral hygiene.<b> </b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Cara Pakai :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Balut kasa steril pada bagian ujung spatel yang permukaannya lebih lebar. </span><span lang="FI" style="font-family: "Georgia","serif";">Masukkan perlahan pada daerah mulut -/+ 3 cm, lalu tekan (seperti mendongkrak), mengangkat maxila (rahang atas).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Sterilisasi :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20 menit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"></div><table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="17" width="24"><br />
</td> </tr>
<tr> <td><br />
</td> <td><br />
</td> </tr>
</tbody></table><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAB3aG49d24xBucRxfJ_KP428Lpb-H4FnmYth-aLwi7w0_lbTm6g2esH0WqpIj1Z9CS1N00ZblltqOIwtCIUf3WaS71xuaSrsaYW6ngcNITNJuWm2emJoLPdj4hbbJKqQ9YaCYjD8PbP8D/s1600/15.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAB3aG49d24xBucRxfJ_KP428Lpb-H4FnmYth-aLwi7w0_lbTm6g2esH0WqpIj1Z9CS1N00ZblltqOIwtCIUf3WaS71xuaSrsaYW6ngcNITNJuWm2emJoLPdj4hbbJKqQ9YaCYjD8PbP8D/s320/15.png" width="320" /></a></div><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">JARUM JAHIT</span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCtSnpmKcCuauuReRFk9e4TJ9lB6-MI-SZrijoVVoxo5-_cfSRveobQHYxVaPz5fnS84YYmPdN9byhOns_OMMvhJakYgJSATJYxlp4C3AK_l_whiVOLCxHaVJQC06ETMq3kSsAg30bp_G_/s1600/17.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCtSnpmKcCuauuReRFk9e4TJ9lB6-MI-SZrijoVVoxo5-_cfSRveobQHYxVaPz5fnS84YYmPdN9byhOns_OMMvhJakYgJSATJYxlp4C3AK_l_whiVOLCxHaVJQC06ETMq3kSsAg30bp_G_/s1600/17.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><br />
<b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kegunaanya</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"> adalah untuk menjahit luka dan menjahit organ yang rusak lainnya. Untuk menjahit kulit digunakan yang berpenampang segitiga agar lebih mudah mengiris kulit (scharpe nald). Sedangkan untuk menjahit otot dipakai yang berpenampang bulat ( rounde nald ). </span><br />
<span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"><br />
</span><span lang="SV"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Sterilisasi :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Georgia","serif";">Dicuci bersih dan disucihamakan dengan </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol" title="Alkohol"><span lang="SV" style="color: black;">alkohol</span></a></span><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"> atau </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Disinfektan" title="Disinfektan"><span lang="SV" style="color: black;">disinfektan</span></a></span><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"> lainnya. Sesudah kering barulah disimpan kembali dalam dompetnya. Apabila tidak ada alkohol, alat-alat itu harus direbus selama kurang lebih lima menit dalam </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Air" title="Air"><span lang="SV" style="color: black;">air</span></a></span><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"> mendidih.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: Wingdings; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Nald vooder/Needle Holder/Nald Heacting</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"> <span style="color: black;"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Gunanya</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";"> adalah untuk memegang jarum jahit (nald heacting) dan sebagai penyimpul benang. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span style="height: 168px; left: 0px; margin-left: 312px; margin-top: 26px; position: absolute; width: 228px; z-index: 251660800;"></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkwfYbRq3mqeoeAhd2Q6eFQccamteffDsDXn-9oBIDfKHLZh76yF140jxfvMOAiQPlgfBkd_2K4SCn93Sk49scZPmyy-9b7kh7C-dn3It2qVRhv0fDy45wk8GwqTnlMQoiH3XIkiDv1bux/s1600/17.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkwfYbRq3mqeoeAhd2Q6eFQccamteffDsDXn-9oBIDfKHLZh76yF140jxfvMOAiQPlgfBkd_2K4SCn93Sk49scZPmyy-9b7kh7C-dn3It2qVRhv0fDy45wk8GwqTnlMQoiH3XIkiDv1bux/s1600/17.jpg" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHy2BlDPPwdMCcX2-Rk1vVvlQUPdP_S_mWB-JdwV8i9ws2ZN63Nin5M2_jSV2kirNjw7yS862O8dTZKEowUzfRP0xjRv9FPvSGV2AiNCQx4Vk8kqNOVcu3KMa_dSiMwKRp9qlhClvDxVt1/s1600/18.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHy2BlDPPwdMCcX2-Rk1vVvlQUPdP_S_mWB-JdwV8i9ws2ZN63Nin5M2_jSV2kirNjw7yS862O8dTZKEowUzfRP0xjRv9FPvSGV2AiNCQx4Vk8kqNOVcu3KMa_dSiMwKRp9qlhClvDxVt1/s1600/18.png" /></a></div><span style="height: 163px; left: 0px; margin-left: 36px; margin-top: 26px; position: absolute; width: 216px; z-index: 251659776;"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";"> </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span><br />
<div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span><b>Cara Pakai :</b></div><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";"></span></b><br />
<div class="MsoNormal"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Sama halnya seperti memegang klem atau gunting.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Georgia","serif";">Sterilisasi :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif";">Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20 menit.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-indent: -27pt;"><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; font-size: 14pt;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt;">JARUM SUNTIK (Jarum Hipodermik)</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 14pt;"></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Georgia","serif";">Jarum hipodermik</span></b><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"> atau <b>jarum suntik</b> adalah </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jarum" title="Jarum"><span lang="SV" style="color: black;">jarum</span></a></span><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"> yang secara umum digunakan dengan </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_suntik" title="Alat suntik"><span lang="SV" style="color: black;">alat suntik</span></a></span><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"> untuk menyuntikkan suatu zat ke dalam tubuh. Jarum ini juga dapat digunakan untuk mengambil sampel zat cair dari tubuh, contohnya mengambil darah dari urat darah halus pada </span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Venipuntur&action=edit&redlink=1" title="Venipuntur (halaman belum tersedia)"><span lang="SV" style="color: black;">venipuntur</span></a></span><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Georgia","serif";">.</span></div>ArMyhttp://www.blogger.com/profile/00001241584349447960noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-9022815041734616626.post-29126687798576734962011-05-30T01:29:00.000-07:002011-05-30T02:14:40.115-07:00STRABISMUS<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Pristina; font-size: 14pt; line-height: 150%;">“S T R A B I S M U S”</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Pristina; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(MATA JULING)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 27.0pt; text-indent: -27.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;">v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Latar Belakang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Dalam bab Bioptik (Fisika Mata & Penglihatannya) terdapat beberapa cacat mata yang terjadi pada penglihatan atau organ mata kita. Cacat mata ini terdiri dari berbagai macam hal. Salah satunya adalah kelumpuhan otot mata (strabismus atau mata juling).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Banyak kalangan masyarakat yang belum mengetahui secara pasti tentang seluk beluk dari strabismus atau mata juling ini. Mayoritas masyarakat mengira bahwa mata juling adalah cacat mata yang lumrah terjadi. Padahal strabismus atau mata juling ini merupakan salah satu bagian dari cacat mata yang juga perlu penanganan tim medis. Oleh sebab itu, strabismus menjadi tema yang sangat menarik untuk diangkat sebagai permasalahan pada makalah sederhana saya kali ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -27.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;">v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Pembahasan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Dalam ilmu kedokteran, juling disebut sebagai strabismus / <i><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">squint /crossed-eye</span></i>. <b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Juling adalah keadaan dimana kedua mata tidak “</span></b><i><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">straight</span></i><b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">” atau tidak tertuju pada satu obyek yang menjadi pusat perhatian (posisi yang tidak sama pada kedua sumbu mata)</span></b>. Satu mata bisa terfokus pada satu obyek, sedangkan mata yang lain dapat bergulir kedalam, keluar, keatas, atau kebawah. Keadaan ini bisa menetap (selalu tampak) atau dapat pula hilang timbul. Mata yang tampak juling dapat terlihat lurus dan yang tadinya tampak lurus dapat terlihat juling. Juling dapat mengenai pria dan wanita. Juling dapat diturunkan pada keturunannya. Walaupun tidak ada riwayat keluarga juling hal ini dapat terjadi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Pada penglihatan normal, kedua mata akan tertuju pada satu titik/obyek yang menjadi pusat perhatian. Kemudian otak menyatukan kedua bayangan yang terbentuk dari masing-masing mata menjadi satu bayangan tunggal yang tiga dimensi. Bayangan tiga dimensi inilah yang memberikan kita persepsi jarak, ukuran, dan kedalaman (<i><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">depth perception</span></i>) sehingga kita dapat mengetahui berapa jarak dan besar obyek yang kita lihat melalui mata.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Bila salah satu mata bergulir/bergerak ke berlainan arah, maka akan ada 2 gambar berbeda yang dikirim ke otak. Pada anak-anak, otak belajar mengabaikan bayangan dari mata yang bergulir dan hanya melihat satu bayangan dari mata yang melihat lebih baik. Kemudian anak tersebut kehilangan <i><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">depth perception</span></i> dan menjadi seakan-akan melihat dua obyek.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Sedangkan, orang dewasa yang mengalami juling sering mengeluh penglihatan ganda/dobel karena kedua matanya akan melihat dua benda atau dua bayangan (diplopia) dan otaknya pun sudah terlatih untuk menerima bayangan dari kedua mata dan tidak dapat mengabaikan bayangan dari mata yang bergulir/menyimpang. Untuk menghindari penglihatan rangkap ini, penderita strabismus lalu berusaha menekan (supresi) atau tidak menggunakan matanya yang lemah. Ia hanya melihat dengan matanya yang sehat. Sebab itu, ia sering mengeluh matanya mudah lelah atau merasa penglihatannya berkurang pada satu mata.</span></div><div style="margin-left: 9.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list -225.0pt 36.0pt; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;">§<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Penyebab Terjadinya Strabismus (Mata Juling)</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";"></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify; text-indent: 45.35pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Penyebab mata juling yang pasti belum seluruhnya diketahui. Dr. Raman R. Saman, M.D. Ophth., AMS, MBA mengungkapkan, penyebab mata juling itu beragam. Untuk mengetahui penyebab lebih lanjut, pertama-tama perlu pemeriksaan menyeluruh, mulai dari anatomi mata, fisiologi, sampai apakah si penderita mengidap suatu penyakit tertentu.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify; text-indent: 45.35pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Dalam beberapa kasus<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">, </b><b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow"; font-weight: normal;">otot mata sering menjadi salah satu penyebabnya.</span></b><b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";"> </span></b>Untuk menggerakkan bola mata digunakan enam macam otot mata. Enam otot mata yang mengontrol pergerakkan bola mata melekat pada bagian luar masing-masing mata. Pada setiap mata, dua otot menggerakkan ke kanan dan ke kiri. Empat otot lainnya menggerakkan keatas, kebawah, dan memutar. Agar kedua mata lurus dan dapat berfokus pada satu obyek yang menjadi pusat perhatian, semua otot pada setiap mata harus seimbang dan bekerja secara bersama-sama. Otot-otot mata ini dikontrol oleh otak melalui sistem saraf. Maka, jika diantara otot atau saraf ini ada yang tidak normal, keadaan itu bisa menyebabkan seseorang menderita juling (strabismus).</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify; text-indent: 45.35pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Tidak sedikit pula kasus mata juling disebabkan oleh <b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow"; font-weight: normal;">gangguan perbedaan ketajaman penglihatan yang sangat besar antara kedua mata</span></b><b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";"> </span></b>akibat melihat obyek terlalu dekat atau pencahayaan yang kurang. Misalnya: mata kiri -2 (minus dua), mata kanan -9 (minus sembilan) atau lebih. Perbedaan ukuran antara mata kiri dan kanan yang masih bisa ditoleransi tidak boleh lebih dari 3.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify; text-indent: 45.35pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Mata juling bisa juga dipicu oleh terjadinya <b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow"; font-weight: normal;">kemunduran daya penglihatan yang dinamakan </span></b><i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">lazy eyes</span></b></i><b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow"; font-weight: normal;"> (mata malas)</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">, </b>atau disebut juga <b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">ambliopia</span></b>. Biasanya dialami oleh anak-anak yang berusia 2-3 tahun. Mata malas ini terjadi karena satu mata mempunyai visus (ketajaman mata) rendah yang tidak dapat ditingkatkan lagi karena terlalu lama dibiarkan. Otak akan memprioritaskan bayangan yang datang dari mata yang lebih baik dan mengabaikan bayangan dari mata yang lebih lemah atau mata yang ambliopia. Akibatnya, penglihatan didominasi oleh mata yang sehat saja. Hal ini terjadi pada hampir 50% anak yang juling. Ambliopia dapat diatasi dengan menutup (<i><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">patching</span></i>) mata yang lebih baik dan memaksa mata yang lebih lemah untuk berlatih melihat agar penglihatan menjadi lebih baik. Bila terapi dilakukan pada anak dengan usia sudah lanjut, ambliopia umumnya menjadi menetap. Oleh karena itu, lebih awal ambliopia diatasi, penglihatan akan menjadi lebih baik.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify; text-indent: 45.35pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Selain itu, mata juling dapat juga disebabkan oleh<b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";"> faktor bawaan (kongenital); trauma mata (tertusuk benda tajam atau tumpul); infeksi virus atau bakteri</span></b>, misalnya akibat infeksi toksoplasma yang ditularkan melalui kucing atau daging yang mengandung kuman toksoplasma yang tidak dimasak dengan baik; penyakit sistemik; tumor baik jinak maupun ganas yang berada dalam otak, mata, atau akibat penyebaran dari bagian tubuh lain yang mengenai mata dan menekan saraf di bagian otak; dan sebagainya. Kondisi-kondisi tersebut dapat menyebabkan kelumpuhan otot-otot mata.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify; text-indent: 45.35pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Lalu, adanya anggapan bahwa mata juling bisa timbul karena bayi diberi mainan gantung diatas kepala dengan posisi kurang tepat, menurut dr. Saman, sama sekali tidak benar. Tapi, tetap alangkah baiknya juga bila tidak menggantung mainan tepat diatas mata si bayi. Lebih baik digantung diatas perut si bayi. Hal ini akan lebih nyaman buat si bayi untuk melihatnya. Lalu, jangan menarik perhatian bayi dengan barang-barang yang ditaruh terlalu dekat ke matanya. Jarak yang baik adalah 25-30 cm karena sejak lahir bayi sudah dapat melihat benda-benda dalam jarak pandang 25 cm. Dan jangan menarik perhatian bayi untuk melihat melewati ubun-ubunnya (sering kali tanpa sadar kita mengelilingi bayi kita). Suara orang yang berada di dekat kepalanya pasti juga menarik perhatiannya, sehingga ia akan berusaha melihat kearah suara.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify; text-indent: 45.35pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Juling juga lazim ditemukan pada: bayi prematur, kehamilan yang bermasalah, keterlambatan perkembangan bayi/<i><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">development delayed</span></i>, setelah anak panas tinggi dan kejang, penderita CP (<i><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Cerebal Palsy</span></i>/problem otak), <i><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Down syndrome</span></i>, hidrosefalus, dan penyakit katarak.</span></div><div style="margin-left: 63.0pt; mso-list: l3 level9 lfo4; tab-stops: list 45.0pt; text-indent: -36.0pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings; font-weight: normal;">§<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-US">Tanda-tanda/Gejala Strabismus (Mata Juling)</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify; text-indent: 45.35pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Tanda utama juling adalah mata yang tidak lurus. Artinya, bila satu mata terfokus pada satu obyek, mata yang lain tertuju pada obyek yang lain. Kadang-kadang anak akan memicingkan satu mata disaat matahari terik atau memiringkan leher untuk menggunakan kedua matanya secara bersama-sama.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify; text-indent: 45.35pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Pada kasus mata juling karena bawaan, kelainan otot atau saraf mata pada anak, umumnya sudah terlihat sejak usia 6 bulan. Gejalanya antara lain, bila anak melirik, perguliran bola matanya tidak sampai ke ujung. Itu bisa disebabkan oleh terjadinya hambatan pada pergerakan bola mata sehingga mata tidak bisa bergerak ke segala arah dengan leluasa. Atau pada usia ini juga bisa dilihat apakah salah satu bola matanya terlihat bergulir kearah hidung, pelipis, alis, atau pipi. Pada usia 1 tahun akan tampak lebih jelas karena anak yang menderita juling sering melihat sesuatu dengan posisi kepala miring ke kanan atau kiri, tengadah atau tertunduk. Pada usia 3 tahun anak mulai mengeluh penglihatannya kurang jelas atau berpenglihatan ganda.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-list: l3 level9 lfo4; tab-stops: list 45.0pt; text-indent: -36.0pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings; font-weight: normal;">§<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Jenis-jenis Strabismus (Mata Juling)</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow"; font-weight: normal;"></span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">A. Pada sumbu/poros bidang garis horizontal<b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow"; font-weight: normal;"></span></b></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-indent: 27.0pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">1. Juling kedalam/kearah hidung/esotropia</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";"></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span style="height: 150px; left: 0px; margin-left: 216px; margin-top: 86px; position: absolute; width: 150px; z-index: 251657216;"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Dapat terjadi pada bayi yang berusia dibawah 1 tahun atau terjadi kemudian pada masa kanak-kanak. Pada keadaan tertentu dapat terjadi akibat rabun dekat.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9fwYaH51MBDTZzgb3KVFKyh8I0oF9jPTWrw3-29_uXButlkeugdPhfxYWbt-oMt2orViD_26hCwoIaX5KQ65-EIQlOfeIloT0hPvmsyCIjqSnfINWuqSl4XAC68bkKvSlxsKM0UZLsB9h/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9fwYaH51MBDTZzgb3KVFKyh8I0oF9jPTWrw3-29_uXButlkeugdPhfxYWbt-oMt2orViD_26hCwoIaX5KQ65-EIQlOfeIloT0hPvmsyCIjqSnfINWuqSl4XAC68bkKvSlxsKM0UZLsB9h/s1600/1.jpg" /></a></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";"><br />
</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 72.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Jenisnya:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 90.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Esotropia kongenital, dimana mata juling kedalam yang dimulai saat bayi berusia kurang dari 6 bulan. Bayi seperti ini tidak dapat menggunakan kedua matanya secara bersama-sama. Pada kebanyakan kasus seperti ini, diperlukan pembedahan dini untuk dapat meluruskan matanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 90.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Esotropia akomodatif, merupakan bentuk esotropia (juling kedalam) yang biasa ditemukan pada anak usia 2 tahun atau lebih besar. Pada jenis juling seperti ini, bila anak memfokuskan matanya untuk dapat melihat jelas, mata akan tampak juling kedalam. Juling ini dapat terjadi saat melihat jauh saja, melihat dekat saja, atau keduanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l2 level2 lfo2; tab-stops: 81.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Juling keluar/kearah telinga/eksotropia</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";"></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span style="height: 71px; left: 0px; margin-left: 0px; margin-top: 350px; position: absolute; width: 224px; z-index: 251658240;"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Eksotropia atau juling keluar merupakan bentuk juling yang sering ditemukan. Bentuk juling ini paling sering terjadi pada saat anak berfokus pada obyek yang jauh. Eksotropia dapat hanya muncul sewaktu-waktu terutama bila anak dalam keadaan lelah, sakit, atau melamun. Pada keadaan yang lebih berat, maka akan terlihat juga pada waktu melihat dekat dan jauh. Orang tua sering memperhatikan mata anaknya juling keluar saat berada pada matahari terik. Bila tidak diobati, maka akan mengakibatkan ambliopia pada anak. Walaupun kacamata, latihan, atau prisma dapat mengurangi atau membantu mengontrol juling pada beberapa anak, namun pada sebagian besar kasus pembedahan mungkin diperlukan.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj747JjO5j21JR1yUpnsB3qTQbeaS1bvqD6lFUUK48aPsQdbaBz9uOjPp5e9RxZrjpGNsjWNuTGNXW2HdMP0HhkpVdh2iIN8K8etXBWaD8ZBgdxVZc9zl8h5BMrbbYDn3MduUSoEvzUHvXc/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj747JjO5j21JR1yUpnsB3qTQbeaS1bvqD6lFUUK48aPsQdbaBz9uOjPp5e9RxZrjpGNsjWNuTGNXW2HdMP0HhkpVdh2iIN8K8etXBWaD8ZBgdxVZc9zl8h5BMrbbYDn3MduUSoEvzUHvXc/s1600/2.jpg" /></a></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><br />
</div><div style="margin-left: 63.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">B. Pada sumbu/poros bidang garis vertikal</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Juling ke atas (satu mata lebih tinggi letaknya) atau Hypertropi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l4 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">2.</span><span style="height: 150px; left: 0px; margin-left: 202px; margin-top: 53px; position: absolute; width: 150px; z-index: 251659264;"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Juling ke bawah (satu mata lebih rendah dari mata yang lain) atau Hypotropi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2s-qhBCB9N45d_XoXvXVYn3LMvNoX61h5xnOJ4mssIM8fTMMgRtUZ-_SoRjem9glnhlj1j8fq4Z1o8tWpaDMHm1IeK3jbr7790jg6mUfi3HZAMpauLPmCsC6lqck5Tgl6a4OZtDLkXP2v/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2s-qhBCB9N45d_XoXvXVYn3LMvNoX61h5xnOJ4mssIM8fTMMgRtUZ-_SoRjem9glnhlj1j8fq4Z1o8tWpaDMHm1IeK3jbr7790jg6mUfi3HZAMpauLPmCsC6lqck5Tgl6a4OZtDLkXP2v/s1600/3.jpg" /></a></div><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; tab-stops: 45.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">C. Pada sumbu/poros bidang garis diagonal; sumbu berputar (cyclotropi)</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; tab-stops: 45.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">D. Juling kombinasi keadaan A, B, C di atas.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Tidak jarang juga kita menjumpai mata yang terkesan juling. Tetapi kalau diperiksa tidak terdapat tanda-tanda juling. Pakar kedokteran mata menyebut kesan ini sebagai <b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">pseudostrabismus</span></b> (juling palsu). Biasanya terlihat pada mata bayi yang baru lahir. Bayi baru lahir sering mempunyai hidung yang agak lebar, datar atau agak pesek, dan ada lipatan kulit pada bagian kelopak dekat hidung yang dapat membuatnya seakan-akan terlihat juling. <b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow"; font-weight: normal;">Keadaaan ini akan membaik dengan sendirinya dengan bertambahnya usia dan pertumbuhan bayi. Bayi atau anak seperti ini tidak akan berkembang menjadi benar-benar juling kelak dikemudian hari.</span></b></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Mata bayi fokus pada objek yang dekat dalam lingkungan 20-40cm (8-15inci). Penglihatan ini bertambah baik dalam bulan pertama dengan peningkatan penggunaan mata. Pergerakan bola mata bayi juga mungkin tidak sama antara mata kiri dan kanan hingga minggu keempat. Apabila umur meningkat, tahap penglihatan bayi juga bertambah baik, namun penglihatan sempurna hanya dicapai apabila telah berumur 4 atau 5 tahun atau lebih. Perkembangan mata kanak-kanak lengkap sepenuhnya pada umur 9 tahun.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Kasus pseudostrabismus ini juga banyak terjadi pada ras Mongol yang berhidung datar. Hal ini terjadi karena lipatan vertikal kulit pangkal hidung membuat sklera mata tidak terlihat dengan jelas sehingga mata tampak juling ke atas. Ada lagi kasus lain yang disebut <b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">hipertelorisme</span></b>. Pada kasus ini bola mata terdorong keluar rongga orbita sehingga menimbulkan gambaran bola mata yang menyebar keluar. Keadaan ini memberi kesan mata tinggi sebelah.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Ada</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";"> beberapa tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang juling atau tidak, yaitu:</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span style="height: 100px; left: 0px; margin-left: 202px; margin-top: 30px; position: absolute; width: 150px; z-index: 251661312;"></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5o1pq5BuZAU2nCj4EhdrbGY4doPhjztWfuZMCJiF-JeoU1ae1Af0fJbl48ku6n7-5ic0CtzwKSZ1BjHit769WG3D1iakOBVNq5wUDnDl6Zk97Rtp8J7TgwtFkcquWYxGfMP6VwNmkP58G/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5o1pq5BuZAU2nCj4EhdrbGY4doPhjztWfuZMCJiF-JeoU1ae1Af0fJbl48ku6n7-5ic0CtzwKSZ1BjHit769WG3D1iakOBVNq5wUDnDl6Zk97Rtp8J7TgwtFkcquWYxGfMP6VwNmkP58G/s1600/4.jpg" /></a></div><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">* </span></b><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Hirsberg Test/light Reflex</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";"></span><br />
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Cara: dengan menyenter kedua mata dari jarak sekitar 50 cm. Kemudian dilihat dimana titik cahaya lampu senter. Kalau kedua titik cahaya berada di tengah mata, berarti mata normal. Selain mengarahkan tepat dari depan, tes ini juga bisa dilakukan dengan menggerakkan lampu senter ke kiri atau ke kanan. <b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Normal</span></b><b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">: letak titik selalu simetris</span></b>. Kalau lampu senter diarahkan miring ke kanan, maka kedua titik cahaya di mata pun berada di sebelah kanan. Kalau titik cahaya berada satu di tengah dan satu di pinggir maka kemungkinan besar anak tersebut juling.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36.7pt; text-indent: -9.35pt;"><span style="height: 130px; left: 0px; margin-left: 206px; margin-top: 19px; position: absolute; width: 141px; z-index: 251660288;"></span><b><span lang="EN-US">*</span></b><i><span lang="EN-US"> Cover Uncover Test</span></i></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQSAAxFV3tgdAjwpcjjEKAWlolwgJ0mKD94RsDVvFG295wWicFdruZNcfNbqaM_hgF3wngwwvfn2H5DgPpTUYsA6TixsThZlWlSCY_yKaikZgUYOXpFdxOVqGXwmurYvLM9zIBX6uLKavM/s1600/5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQSAAxFV3tgdAjwpcjjEKAWlolwgJ0mKD94RsDVvFG295wWicFdruZNcfNbqaM_hgF3wngwwvfn2H5DgPpTUYsA6TixsThZlWlSCY_yKaikZgUYOXpFdxOVqGXwmurYvLM9zIBX6uLKavM/s1600/5.jpg" /></a></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36.7pt; text-indent: -9.35pt;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36.7pt; text-indent: -9.35pt;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36.7pt; text-align: justify; text-indent: -9.35pt;"><span lang="EN-US"><br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Tes ini biasanya digunakan untuk anak yang lebih besar, misalnya setelah usia 1 tahun. Cara: dengan menggunakan lampu senter atau boneka yang diletakkan di muka anak. Kemudian mata kiri dan kanan ditutup bergantian. Pada mata normal, mata tidak akan bergerak dan tetap menghadap ke arah lampu senter atau boneka. Ini berarti fungsinya bagus. Otak akan berkata, “Kamu lihat ke senter/boneka itu!” Kalau bergerak pada waktu tutup mata dipindahkan maka kemungkinan besar anak tersebut juling.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36.7pt; text-align: justify; text-indent: -9.35pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow"; font-weight: normal;">* Menutup Satu Mata</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";"></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36.7pt; text-align: justify; text-indent: -.7pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Cara: tutuplah sebelah mata anak, misalnya mata kanannya. Jika mata kanannya jelek, maka ketika ditutup, anak tidak akan marah atau mencoba menepis tangan yang menutupi matanya tersebut. Anak akan marah ketika Anda menutupi mata kirinya, karena penglihatannya menjadi terhalang. Ini menunjukkan bahwa mata sebelah kanannya tak baik.<br />
Selain untuk mengetahui apakah anak juling atau tidak, tes ini juga penting karena ada anak yang tidak juling tetapi salah satu matanya tidak melihat.</span></div><div style="margin-left: 45.0pt; mso-list: l3 level9 lfo4; tab-stops: list 45.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;">§<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US">Penanganan Strabismus (Mata Juling)</span></b><span lang="EN-US"></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Terapi yang perlu dilakukan untuk menanggulangi kelainan mata juling adalah memulihkan kembali kesatuan titik pandang. Sembuh atau tidaknya tergantung pada jenis kelainan dan penyebabnya. <b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow"; font-weight: normal;">Kasus juling pada anak umumnya dapat disembuhkan asalkan diobati sejak dini</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">.</b> Jika penyebabnya berhubungan dengan refraksi/ketajaman penglihatan, bisa ditanggulangi dengan kacamata atau dengan lensa kontak (terutama yang minusnya tinggi).</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Usaha lain ialah melakukan <b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">koreksi bedah refraktif</span></b> untuk mengurangi kelainan rabun dengan menggunakan pisau bedah atau laser <i><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">excimer</span></i>. Jika penyebabnya menyangkut otot mata, bisa dilakukan pembedahan sesuai kebutuhan. Misalnya, otot yang kepanjangan diperpendek, sebaliknya otot yang kependekan diperpanjang dengan menggeser lokasi perlekatan pangkal otot. Apapun jenis operasi mata, bola mata tidak akan dikeluarkan dari soketnya. Dokter spesialis mata akan membuat sayatan pada selaput putih mata untuk dapat mencapai otot penggerak bola mata, sehingga dokter hanya bermain dengan otot mata saja. Operasi strabismus dapat dilakukan pada satu atau kedua mata sekaligus tergantung jenis dan besarnya juling. Operasi strabismus umumnya dilakukan dengan bius umum, terutama pada anak-anak. Waktu pemulihannya pun cepat. Anak biasanya dapat kembali beraktivitas normal dalam beberapa hari.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Setelah pembedahan, kacamata mungkin masih diperlukan. Pada beberapa kasus, pembedahan lebih dari satu kali mungkin diperlukan untuk menjaga mata tetap lurus. Bila juling terjadi akibat kecelakaan (trauma) umumnya juga dilakukan pembedahan.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Pada orang dewasa yang sudah terbiasa melihat dengan mata juling, sehingga otaknya sudah terlatih, pengobatan biasanya diusahakan dengan menutup salah satu matanya sampai ototnya kembali normal. Mata yang ditutup bisa yang sehat atau yang sakit. Dengan menutup mata yang sakit, diharapkan mendapatkan rangsangan dari mata sehat yang dipakai. Namun, kalau berdasarkan pemeriksaan ternyata ia menderita ambliopia, maka mata yang sehatlah yang ditutup. Tentu saja yang pertama diobati adalah ambliopianya terlebih dahulu. Bila sembuh tapi juling masih ada, maka dilakukan tindakan pembedahan untuk menghindari kekambuhan ambliopianya. Mata penderita dewasa yang sudah telanjur rusak karena lama tidak digunakan akan sulit disembuhkan. Umumnya juling akan kambuh kembali sekalipun sudah dilakukan pembedahan. Karena itu t<b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">e</span></b><b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow"; font-weight: normal;">rapi mata juling paling tepat dilakukan sejak dini (sebelum usia 12 tahun) agar hasilnya jauh lebih memuaskan daripada setelah anak tumbuh remaja atau dewasa.</span></b></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;">v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Kesimpulan</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow"; font-weight: normal;">Juling adalah keadaan dimana kedua mata tidak “</span></b><i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">straight</span></b></i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow"; font-weight: normal;">” atau tidak tertuju pada satu obyek yang menjadi pusat perhatian (posisi yang tidak sama pada kedua sumbu mata)</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">.</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";"> Juling dapat mengenai pria dan wanita, serta dapat diturunkan pada keturunannya.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify; text-indent: 45.35pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Dalam beberapa kasus<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">, </b><b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow"; font-weight: normal;">otot mata sering menjadi salah satu penyebabnya.</span></b><b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";"> </span></b>Untuk menggerakkan bola mata digunakan enam macam otot mata. Pada setiap mata, dua otot menggerakkan ke kanan dan ke kiri. Empat otot lainnya menggerakkan keatas, kebawah, dan memutar. Agar kedua mata lurus dan dapat berfokus pada satu obyek yang menjadi pusat perhatian, semua otot pada setiap mata harus seimbang dan bekerja secara bersama-sama. Otot-otot mata ini dikontrol oleh otak melalui sistem saraf. Maka, jika diantara otot atau saraf ini ada yang tidak normal, keadaan itu bisa menyebabkan seseorang menderita juling (strabismus).</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.35pt; text-align: justify; text-indent: 45.35pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Tidak sedikit pula kasus mata juling disebabkan oleh <b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow"; font-weight: normal;">gangguan perbedaan ketajaman penglihatan yang sangat besar antara kedua mata</span></b><b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";"> </span></b>akibat melihat obyek terlalu dekat atau pencahayaan yang kurang. Mata juling bisa juga dipicu oleh terjadinya <b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow"; font-weight: normal;">kemunduran daya penglihatan yang dinamakan </span></b><i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">lazy eyes</span></b></i><b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow"; font-weight: normal;"> (mata malas)</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">, </b>atau disebut juga <b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";">ambliopia</span></b>. Selain itu, mata juling dapat juga disebabkan oleh<b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";"> </span></b><b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow"; font-weight: normal;">faktor bawaan (kongenital); trauma mata (tertusuk benda tajam atau tumpul); infeksi virus atau bakteri</span></b>. Tanda utama juling adalah mata yang tidak lurus. Artinya, bila satu mata terfokus pada satu obyek, mata yang lain tertuju pada obyek yang lain.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-indent: 45.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Strabismus atau mata juling juga terdiri dari beberapa jenis, yaitu : - Pada sumbu/poros bidang garis horizontal<b><span style="font-family: "Imprint MT Shadow";"></span></b></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-list: l3 level9 lfo4; tab-stops: list 63.0pt; text-indent: -18.0pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings; font-weight: normal;">§<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow"; font-weight: normal;">Juling kedalam/kearah hidung/esotropia</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-list: l3 level9 lfo4; tab-stops: list 63.0pt left 81.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings; font-weight: normal;">§<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow"; font-weight: normal;">Juling keluar/kearah telinga/eksotropia</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";"></span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l0 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Pada sumbu/poros bidang garis vertical</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 117.0pt; mso-list: l0 level3 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;">§<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Juling ke atas (satu mata lebih tinggi letaknya) atau Hypertropi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-list: l0 level3 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;">§<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Juling ke bawah (satu mata lebih rendah dari mata yang lain) atau Hypotropi</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l0 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Pada sumbu/poros bidang garis diagonal; sumbu berputar (cyclotropi)</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l0 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Juling kombinasi ketiga keadaan di atas.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Setelah diteliti, strabismus dapat disembuhkan dan ada penanganannya. Namun, sembuh atau tidaknya tergantung pada jenis kelainan dan penyebabnya.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";">Kita harus waspada apabila juling terjadi secara tiba-tiba sebab banyak diantara kasus mata juling merupakan komplikasi dari penyakit ganas. Dalam kasus ini, mata juling hampir tidak dapat disembuhkan. Jadi, yang terpenting adalah bagaimana kita dapat mengenali mata juling sejak dini dan menanganinya dengan cepat dan tepat sehingga fungsi pergerakan mata masih bisa dipulihkan.</span><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Imprint MT Shadow";"> </span></div>ArMyhttp://www.blogger.com/profile/00001241584349447960noreply@blogger.com0